Kepung Balaikota Demi Pertahankan Nilai Sejarah, Para Budayawan Se Bogor Tolak Keras Swastanisasi Kebon Raya Bogor

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Aksi menolak swastanisasi Kebun Raya Bogor (KRB) memicu gejolak di masyarakat, khususnya pada masyarakat orang Sunda yang berada dekat dengan lokasi KRB. Seperti yang dilakukan oleh Ketua Dewan Kesenian Kabupaten Bogor – Putra Gara, turun aksi damai beserta jajarannya di depan Kantor Walikota Bogor, bersama para aliansi dan juga sejumlah paguyuban seni budaya Sunda yang lainnya, Rabu (13/10/2021).

Dalam salah satu aksinya Gara bukan sekadar aksi berorasi, tetapi juga melukis di atas kanvas dengan tema Pejabat dan Cukong Ngebonsai KRB, dengan gambar lukisan seorang pejabat di sisi kiri, dan cukong di sisi kanan. Sedangkan KRB yang dibonsai di tengah. Sementara backrond pejabat dan cukong adalah kantor Walikota Bogor dan Istana Presiden.

banner 325x300

“Ini ironi, pembonsaian KRB terjadi di depan Kantor Walikota dan Istana Presiden,” ungkapnya, di depan para awak media yang mewawancarainya.

Ketua DKKB yang juga penulis novel-novel sejarah ini menambahkan, aksi tersebut juga bentuk menjaga keutuhan historycal dari KRB. Karena menurut Gara, KRB adalah taman kota yang ada sejak eranya Kerajaan Pajajaran.

“Jadi terang saja kami marah ketika Kebun Raya Bogor diswastanisasi. Pelan namun pasti akan hilang nilai sejarahnya,” terang Gara.

Dirinya yang dalam aksi tersebut juga bersama jajaran dari DKKB, ada komite seni tradisi, komite seni peran, komite seni tari, komite budaya, dan dewan pakar.

“Pergerakan kita tidak akan berhenti sampai sini. Kami akan kerahkan para seniman dan budayawan Bogor untuk menolak tegas suawastanisasi KRB,” tegasnya.

Sementara lukisan hasil karya diserahkan kepada eksekutif atau legislatif, agar mereka bisa memahami karena para seniman dan budayawan bergerak seperti ini.

Baca Juga:  HUT Satpol PP dan Satlinmas, Dedie Rachim Berikan Sejumlah Arahan

Sementara dari pantauan dilapangan, para Budayawan beserta Aliansi sejumlah Paguyuban Seni Budaya Sunda, jika aksinya kali ini masih tidak dihiraukan, maka akan melakukan aksi lebih besar lagi didepan halaman Gedung Sate Bandung Provinsi Jawa Barat pada pekan depan. (Red)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *