Jabar Berpotensi Jadi Trigger Konflik di Tahun Politik 2024

Sorotrakyat.com | Jabar – Berdasarkan Hasil Riset yg dilaporkan Stara Institute pada bulan Feb 2022 Ini, menyatakan bahwa Provinsi Jawa Barat (Jabar) selama 2 Dasawarsa terakhir, selama 14 tahun semenjak thn 2007 sd 2021 senantiasa menempati ranking teratas sbg Wilayah yg paling Banyak Pelanggaran dalam Kondisi menjalankan Kebebasan Beragama ( KBB ) dg catatan 40 kali utk thn 2021, diatas DKI Jakarta, yg merupakan Wilayah ter Intoleran di Indonesia. Tiada kata yg paling tepat yg bisa saya katakan kecuali : Sangat menyedihkan dan memprihatinkan.

Jabar yg Kita kenal sbg kota Santri, kota seribu Pesantren wilayah yg sangat islami, seharusnya merupakan wilayah yg paling aman bagi umat yg beragama lain, sebagaimana teladan Rosulullah Saw ketika memimpin Madinah dg Piagam Madinahnya yg isinya “menyatakan Perlindungan mutlak bagi umat-umat beragama lain baik Nasaroh, Yahudi, Budhis dll, yg berada di kota Madinah”.

Begitu juga ketika pertama kali menaklukan kota Makah banyak diantaranya yg akan membunuh dan menghukum umat-umat penghuni kota Makkah yg beragama lain, Tapi dengan Tegas beliau mengatakan “semua penghuni Makkah yg beragama lain di bawah perlindunganku, siapa yg berani mengganggunya akan berhadapan dengan Aku”.

Betapa sikap Toleransi beragama ditunjukan dengan jelas dan Tegas oleh Rosulullah junjunan Kita Nabi besar Muhammad Saw, baik ketika memimpin Madinah maupun ketika di Makkah. Sebuah Sikap saling menghormati sesama umat beragama tanpa harus melarang dan memaksakan aqidah kebebasan beragama antara yg satu dg yg lainya dengan mengedepankan konsep “Laqum dinukum Waliyadin” Bagimu agamamu, bagiku agamaku.

Karena sebagaimana kita ketahui bersama bahwa Islam adalah ajaran yang Rahmatan lil Alamin, yang harus mampu memberi Rahmat bagi siapapun di alam raya ini, kepada suku apapun, kepada ajaran agama apapun juga tanpa Kecuali.

Dengan mengedepankan sikap Toleran dan melindungi umat-umat yg beragama lain, jangan malah menjadikan sebagai suatu ajaran yg menakutkan, menjadikan tidak aman dan meresahkan bagi umat lainya, Sehingga jika disatu tempat yg sudah punya label sebagai suatu Wilayah yg menjujung tinggi Nilai-nilai Islami seharusnya akan menjadikan sebagai suatu Tempat yg paling aman, paling melindungi dan paling Toleran dalam menjalankan kebesasan umat2 beragama lainya sebagaimana yg dicontohkan Rosulullah. Jangan malah seperti di jabar, jabar sbg kota yg dikenal sangat Islami malah dalam beberapa dekade terakhir ini hampir 10 s/d 15 tahun dikenal sbg kota yg paling Intoleran atau paling rendah dalam menjalankan kebebasan Agama bagi umat lain diluar Islam, bahkan dg sesama muslim sendiri yg dianggap berbeda Mazhab.

Saya sendiri sbg orang USA (Urang Sunda Asli) Jabar, sekali lagi merasa sangat sedih dan sangat Prihatin sekali, dimana sesungguhnya letak Kesalahanya ?, pengaruh Pemimpinya ? masyarakatnya atau Culturnya ?.

Padahal kalau dilihat dari culture dan Karakter Masyarakat Sunda jabar, dikenal sbg Suku yg Ramah , santun Someah, Humoris dan mudah bergaul dg siapapun… lalu kenapa dlm hal toleransi Beragama jadi Berbanding terbalik hasilnya ?. Ada apa denganmu Jabar ? .

Hal ini Perlu jadi Catatan Khusus utk kita renungkan dan kita Evaluasi bersama, dan dengan adanya hasil riset sampai 2 (dua) dasawarsa berturut-turut menempati urutan pertama, perlu kita awasi & Waspadai bersama bahwa jabar akan menjadi Triger gejolak-gejolak masalah Intoleran kedepan terutama menjelang tahun panas 2024 ini. Malah lebih dari itu di awal januari 2022 ini di Garut malah sudah mulai muncul Deklarasi tentang NII.( Negara Islam Indonesia ).yg merupakan perwujudan sikap intoleran terhadap Bangsa dan Negara yg anti Pancasila Dan NKRI.

Oleh : IRJEN POL ( PURN ) DR . H .ANTON CHARLIYAN. MPKN

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version