Wali Kota Tagih Kesepakatan Perbaikan Jalan Rusak Akibat Proyek Rel Ganda

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke jalan rusak akibat terdampak proyek rel ganda (double track) Bogor-Sukabumi di kawasan Stasiun Batutulis, Bogor Selatan, Selasa (15/3/2022).

Sidak tersebut dilakukan Bima Arya atas banyaknya aspirasi masyarakat yang sering melintasi jalan tersebut. Selain jalan rusak, warga juga menginginkan agar ada akses Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) untuk mobilisasi warga.

banner 325x300

“Banyak sekali keluhan dari warga yang mengakses Jalan Cipaku setiap hari, jalannya rusak dan macet. Sebetulnya ini sudah sejak akhir tahun lalu. Makanya kemudian Pemkot Bogor menyurati pelaksana melalui Balai Teknik Perkeretaapian Wilayah Jawa Barat pada Oktober 2021 untuk memperhatikan perbaikan jalan ini,” ungkap Bima Arya dalam sidak tersebut.

Selain Jalan Cipaku, ada juga titik jalan lainnya yang mengalami kerusakan akibat proyek tersebut, yakni Jalan Dreded, Jalan Layungsari, Jalan Empang, Jalan Pahlawan dan Jalan Gunung Gadung. Sementara untuk JPO di RW 08 dan RW 09 Kelurahan Batutulis, RW 03 dan RW 17 Kelurahan Cipaku serta RW 05 Kelurahan Genteng.

“Desember 2021 ada kesepakatan antara Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) se-Bogor Selatan. Ada kesepakatan untuk memperbaiki tidak hanya tambal sulam, tapi juga permanen. Sampai hari ini kami belum melihat itu,” ujar Bima.

“Langkah kami, akan kembali menyurati dengan mengingatkan kembali kesepakatan-kesepakatan ini. Kesepakatannya ini ditandatangani oleh Adhi Karya dan Nindya Karya (pelaksana proyek). Salah satu poinnya adalah tanggung jawab perbaikan bersifat permanen, dan akan dimulai pekerjaannya menjelang atau sebelum berakhirnya masa kontrak ketiga, sebelum berakhir harus dikerjakan. Ini akan kami lampirkan juga kesepakatan ini,” jelasnya.

Bima Arya juga meminta laporan progres proyek ini karena yang dijanjikan seharusnya Februari akhir atau awal Maret 2022 ini sudah selesai. “Kita ingin berkoordinasi. Apalagi jika 28 Maret itu akan ujicoba (single track) seharusnya diiringi dengan sosialisasi dan komitmen awal, infrastruktur penunjang ini seperti jalan rusak harus diperbaiki dulu serta JPO untuk akses warga,” pungkasnya. (Red)

Baca Juga:  Presiden Resmikan Smelter Nikel di Konawe "Akan Tingkatkan Nilai Tambah"

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *