Dedie Bersama para Budayawan Lakukan Babakti dan Ngumbah Kujang Meriahkan HJB ke-540

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Rangkaian Hari Jadi Bogor (HJB) ke-540 dilanjutkan dengan Babakti dan Ngumbah Kujang di area monumen Tugu Kujang, Kecamatan Bogor Tengah, Senin (20/6/2022). Kegiatan ini rutin dilangsungkan setiap memperingati Hari Jadi Bogor.

“Alhamdulilah hari ini kita melaksanakan kegiatan Babakti dan Ngumbah Kujang. Ini adalah kegiatan dalam rangkaian HJB 540. Dimana biasanya pangumbahan kujang ini dilaksanakan sebelum hari jadi, namun karena beberapa hal kemudian kita laksanakan setelah perayaan HJB,” kata Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim saat membuka kegiatan.

banner 325x300

Didampingi para budayawan, Dedie menegaskan bahwa tradisi ini tetap berjalan sebagaimana mestinya dan tak mengurangi esensi sesungguhnya. Babakti dan Ngumbah Kujang menjadi rangkaian prosesi dan upacara besar menyambut HJB ke depan.

“Saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI) Kota Bogor, para kasepuhan, pupuhu, inohong, serta Forkompinda dan unsur OPD yang sudah mendukung. Termasuk juga para sponsor yang hari ini terlibat dalam rangkaian Ngumbah Kujang dan Babakti,” sambung Dedie.

Selama bulan Juni ini, masih kata Dedie, rangkaian HJB ke-540 terus dilansungkan. Tak hanya helaran yang sudah dilakukan, namun masih ada festival – festival lainnya yang layak untuk dikunjungi warga masyarakat, khususnya warga Kota Bogor.

Di tempat yang sama, Ketua Pelaksana Babakti Tugu Kujang, Tjetjep Thoriq menjelaskan, bahwa Ngumbah Kujang atau mencuci monumen Tugu Kujang ini menggunakan air keramat yang diambil dari tujuh sumber mata air yang ada di wilayah Bogor.

Tujuh mata air tersebut diantaranya dari Cidangiang, Cibogor, dan Kahuripan yang berada di Kebun Raya Bogor serta mata air yang ada di kawasan Gunung Salak.

Baca Juga:  Koperasi dan Pengembang Properti Kolaborasi, Bawa Harapan Kepemilikan Rumah Terjangkau di Bogor

“Dari tujuh mata air, tiga di antaranya menjadi Tri Tangtu Buana, yaitu Ratu, Rama, Resi lalu disempurnakan dengan air kesucian dari Gunung Salak,” kata Tjetjep.

Ngumbah Kujang dilangsungkan selama enam hari mulai Senin dengan menggunakan peralatan khusus pemanjat tebing. Diketahui, Tugu Kujang merupakan monumen yang menjadi simbol perlambang Kota Bogor. Bentuknya serupa dengan senjata pusaka asal suku Sunda. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *