Sorotrakyat.com | Bandung – Untuk kesekian kalinya Universitas Islam Bandung (UNISBA) mewisuda 1.750 orang lulusan sarjana, magister, profesi dan doktor secara hibrid yakni perpaduan luring dan daring.
“Meski pada wisuda kali ini masih dilaksanakan secara hibrid dan terbatas, tidak mengurangi kekhidmatan prosesi wisuda meski suasana hati bahagia hanya dirasakan kalangan terbatas. Sorak sorai dan arak-arakan yang biasanya menghiasi jalan Tamansari tidak lagi terlihat. Sungguh kita mengharapkan suasana seperti dulu lagi,” kata Rektor UNISBA Prof. Dr. Edi Setiadi melalui siaran pers.
Disampaikan juga kepada para lulusan, Rektor Edi berpesan untuk terus mengembangkan diri karena waktu yang dihabiskan untuk menimba ilmu di kampus belum cukup menjadikan manusia yang paripurna.
“Saudara harus sudah siap menjadi pembelajaran sepanjang hayat. Spirit mujahid dapat menjadi bekal agar Saudara tidak mudah menyerah untuk menghadapi masa depan yang tentu saja menjadi milik Saudara, oleh karena itu desain-lah masa depan tersebut,” pesannya.
Rektor berharap wisudawan mampu mengasah kemampuan teknologi informasi dan data dalam banyak sektor agar dapat mengambil manfaatnya.
Teknologi informasi diyakini akan semakin berkembang terutama dalam 20 tahun ke depan.
“Satu-satunya cara untuk menghadapinya adalah harus tetap memasang antena sensitivitas dan selalu mengembangkan diri. Jemputlah masa depan dengan suka cita, karenanya janganlah lelah untuk terus belajar karena ilmu Allah itu tidak bertepi,” katanya. Sebanyak 1.750 orang wisudawan terdiri dari doktor, magister, profesi dan sarjana gelombang 2 tahun akademik 2021-2022 yang dibagi dalam empat sesi pelantikan yakni Sabtu- Minggu (27-28/8/2022).
Acara pelantikan wisuda setiap dua sesi dilaksanakan dalam satu hari. Pelantikan secara luring dilaksanakan di Aula Unisba, sedangkan daring melalui zoom meeting.
Lulusan terbaik dengan IPK tertinggi diraih oleh Dr. (C). Ir. Heri Sismoro, S.T., M.T., Dosen tetap Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, Ketua Asosiasi Asprumnas Kota dan Kabupaten Bandung, Dirut PT. Golden Asia Abadi, Developer. dengan IPK 3,96.
Dalam kesempatannya Lulusan terbaik Dr.(C) Ir. Heri Sismoro S.T., M.T., kepada awak media Sorotrakyat.com menyampaikan, “pada umumnya urgensi Gelar insinyur (Ir) bagi yang berpraktek di bidang ke insinyuran sesuai dengan undang-undang nomor 11 tahun 2014 tentang ke insinyuran yang mengatur penyelenggaraan program studi tujuan syarat beserta dan cara memperoleh Gelar insinyur dan PP nomor 25 tahun 2019 tentang pelaksanaan undang-undang nomor 11 tahun 2014,” ungkapnya.
“Dengan undang-undang ini diharapkan ke insinyuran dapat meningkatkan daya saing bangsa dan negara dalam menggali dan memberikan nilai-nilai tambah atas berbagai potensi yang dimiliki tanah air. Menjawab kebutuhan mengatasi segala kendala dan masalah dari perubahan global yang dihadapi dan selanjutnya dapat menyumbang banyak untuk kemajuan dan kemandirian bagi bangsa dan negara Indonesia. Apa arti sebuah gelar, kalau ilmunya tidak bermanfaat bagi masyarakat, lulusan profesi insinyur benar-benar yang sudah teruji ke ilmuannya, dan siap berkarya,” pungkasnya. (DR)
Editor & Penerbit : Den.Mj
