Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor menggelar Lomba Kemasan Kaulinan Urang Lembur di Alun-alun Kota Bogor, Jalan Kapten Muslihat, Kota Bogor, Rabu (26/10/2022).
Ada lima Kaulinan yang diperlombakan, diantaranya Egrang, Bakiak, Tarik Upih dan Babalonan. Lomba Kaulinan yang dibuka Wali Kota Bogor, Bima Arya ini, diikuti puluhan siswa-siswi dari 15 SMP se-Kota Bogor.
“Lomba Kaulinan ini sudah jadi agenda tahunan, sempat vakum selama Pandemi dan baru 2022 ini kembali digelar,” ujar Kepala Disparbud Kota Bogor, Atep Budiman.
Atep mengatakan, target dari perlombaan ini tidak hanya sebatas rutinitas tahunan saja, karena esensinya kegiatan ini untuk melestarikan termasuk juga harus memberikan animo tambahan buat anak-anak sekolah. Tak ayal ke depan Disparbud bersama Disdik dan Dispora akan duduk bareng untuk evaluasi, banyak strategi yang banyak bisa disinergikan.
“Bisa juga dimasukkan ke O2SN. Ini kan cabang olahraga semua dan sebetulnya Kaulinan ini juga olahraga, olahraga rekreasi. Ada komitenya juga dibawah Dispora,” tuturnya.
Kaulinan Sunda ini kata Atep, mempunyai filosofi yang mendalam. Pihaknya pun ingin terus Kaulinan Sunda ini kembali ada di tengah-tengah masyarakat untuk sama-sama mengembangkan, menjaga, merawat dan melestarikan Kaulinan Sunda sehingga bisa terus eksis.
Pemenang lomba Kaulinan akan mendapatkan sertifikat dan sertifikat itu bisa untuk jalur prestasi (Japres) karena masuk di Undang-undang Pemajuan Kebudayaan.
“Sertifikatnya bisa untuk Japres dan hadiah uangnya untuk Juara 1 Rp 10 juta, Juara 2 Rp 7,5 juta dan Juara 3 Rp 5 juta bisa untuk membeli alat-alat Kaulinan di sekolah,” jelasnya.
Di tempat yang sama, Wali Kota Bogor, Bima Arya mengatakan, hal keren dan hebat dari Kaulinan Sunda itu ada tiga. Pertama, anak-anak dilatih untuk kerja tim. Dalam kehidupan, orang tidak bisa sukses dengan usahanya sendiri. Kedua, melatih kesabaran karena semua butuh proses. Tidak bisa sukses dalam waktu cepat atau ingin sukses tanpa proses dan belajar.
“Nah, di Kaulinan Sunda kita dilatih berproses. Ketiga, kesehatan. Sekarang banyak anak muda yang meninggal karena jantung koroner karena tidak banyak bergerak. Harus banyak bergerak supaya sehat. Kaulinan Sunda buat saya is the best (terbaik),” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj