AM Kuncoro Angkat Keindahan Tapal Kuda Lewat Rilis Lagu Berkonsep Trilogi

Sorotrakyat.com | Yogyakarta – Indonesia kaya dengan keindahan alam. Salah satunya Tapal Kuda yang merupakan sebutan untuk daerah di ujung timur Pulau Jawa. Terpesona melihat daerah tersebut, AM Kuncoro menjadikannya lagu-lagu berkonsep Trilogi, dengan judul; Banyuwangi, Baluran Masih Menanti, dan Africa van Java.

Saat diwawancarai pada Jumat (4/11/2022), AM Kuncoro mengatakan lagu Africa van Java merupakan epilog dari Trilogi Tapal Kuda. Videoklip lagu tersebut akan tayang perdana pada Jumat, 4 November 2022 di YouTube Channel Prima Founder TV.

“Banyuwangi, dan Baluran Masih Menanti sudah rilis di bulan September dan Oktober 2022, ini kita rilis Africa van Java sebagai lagu ke tiga yang sekaligus menjadi penutup cerita dari Trilogi Tapal Kuda,” kata AM Kuncoro.

Seperti dijelaskan oleh AM Kuncoro, Tapal Kuda merupakan salah satu daerah yang terletak di Provinsi Jawa Timur. Wilayahnya meliputi sebagian timur Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, Kota Probolinggo, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Jember, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, dan Kabupaten Banyuwangi. AM Kuncoro melihat keindahan daerah tersebut saat Road Show bertajuk Serba Sultan yang ia lakukan pada pertengahan April lalu, kemudian menuangkannya menjadi karya Trilogi Tapal Kuda.

Africa van Java sudah lama digunakan untuk sebutan bagi Taman Nasional Baluran. Saat musim kering, di sana sangat mirip dengan padang savana di Benua Afrika. Tapi belum ada yang membuat lagu tentang Africa van Java, padahal itu gimik yang sangat kuat guna menarik wisatawan mancanegara untuk berdatangan.

Dalam penggarapan musiknya, Trilogi Tapal Kuda dikerjakan oleh Tim Prima Founder Records, label rekaman tempat semua karya-karya AM Kuncoro bernaung. Dengan Tety Widiastuti sebagai Musik Producer, Luddy Roos sebagai Music Arranger, tracking vocal oleh Arko Hexario, dan vocal director oleh Rulli Aryanto yang sekaligus sebagai pemilik dan produser Prima Founder Records and Publishing.

Sedangkan untuk penggarapan videoklipnya dilakukan oleh Rio Soekamplenk sebagai Director of Photography, Rajas Angkasa sebagai editor, tim artistik audio visual Prima Founder Records, dan Executive Producer oleh Maya Sari Devi.

Lebih lanjut AM Kuncoro menjelaskan, meskipun saat ini ia berdomisili di Yogyakarta, namun kecintaannya pada keindahan alam di seluruh nusantara menggugah semangatnya untuk mengangkatnya dalam karya-karya lagu. AM Kuncoro yang akrab dipanggil dengan nama AMK berprinsip, sebagai bangsa Indonesia kita harus mengenal semua wilayah nusantara dan bangga dengan keindahan alam dan budayanya. Kebanggaan tersebut harus diwujudkan secara produktif, tanpa batas, tanpa harus merusak kekayaan alam, karena kekayaan alam dapat dikemas dengan kreatif untuk menghasilkan karya yang tak pernah habis.

“Menjual kekayaan alam tanpa mengambil barang apapun dari alam, itu istilah saya. Semisal dengan menjual nilai sejarah, seni budaya, maupun tradisi lokal. Juga bisa berupa mitos, cerita nenek moyang, dongeng, dan lainnya yang bisa memberi nilai lebih untuk dijual,” kata AM Kuncoro yang senang berpetualang dan jalan-jalan.

Ketika ditanya mengenai alasan dalam penentuan judul-judul lagu pada Trilogi Tapal Kuda, AM Kuncoro mengatakan adalah bagian dari proses kreatifnya bersama Tim Prima Founder Records. Trilogi Tapal Kuda punya sebuah alur cerita romantis yang terkandung di ketiga lagunya.

Dua dari tiga lagu yang ada dalam Trilogi Tapal Kuda settingan syutingnya di Taman Nasional Baluran. Lokasi tersebut memiliki beragam lokasi menarik yang belum terekspos secara maksimal, seperti; Gua Jepang, Curah Tangis, Sumur Tua, Manting, Dermaga, Kramat, Kajang, Balanan, Lempuyang, Talpat, Kacip, Bilik, Sejileh, Teluk Air Tawar, Batu Numpuk, dan Pandean (Candi Bang).

“Ini baru Baluran saja, padahal Tapal Kuda masih memiliki banyak daerah lainnya yang memiliki keistimewaannya masing-masing. Misalnya Bondowoso dengan sebutan Kota Tape, Jember yang menjadi produsen cerutu terbaik di dunia, Probolinggo yang terkenal dengan keindahan Gunung Bromo dengan keunikan budaya suku Tengger yang mendiaminya,” kata AM Kuncoro.

Menurut AM Kuncoro, pihak pemerintah daerah sudah membuka potensi daerah-daerah tersebut dengan menyediakan dan memelihara serta meningkatkan sarana dan prasarana yang baik. Seperti dengan membangun jalan yang lebih lebar dengan kondisi yang lebih bagus, sehingga membuat destinasi–destinasi wisata tersebut dapat diakses dengan lebih mudah.

“Kita juga harus ikut membantu pemerintah secara mandiri untuk mempromosikannya melalui media apapun yang kita miliki. Kalau saya kan penyanyi dan penulis lagu. Ya, saya bikin lagu dan menyanyikannya,” kata AM Kuncoro.

Pada kesempatan yang sama, Rulli Aryanto yang juga pemilik dan pendiri Prima Founder Records and Publishing mengatakan, Trilogi Tapal Kuda dirilis AM Kuncoro saat lagunya yang berjudul Dimana Anakku Dimana Istriku pada saat ini tengah melejit di industri musik Tanah Air. Momen tersebut jadi peluang baik bagi Trilogi Tapal Kuda untuk lekas sampai pada para penikmat musik secara lebih meluas.

“Tanggal 4 November 2022 videoklip lagu Africa van Java dari AM Kuncoro akan gala premiere di kanal YouTube Prima Founder TV. Audionya juga akan diluncurkan pada tanggal tersebut di berbagai platform musik digital dan stasiun-stasiun radio,” kata Rulli Aryanto yang telah mengorbitkan banyak talent menjadi artis penyanyi papan atas di industri musik Tanah Air.

Adapun nama stasiun-stasiun radio yang melakukan pemutaran perdana lagu Africa van Java dari AM Kuncoro pada tanggal tersebut, yaitu; Fajar FM – Banyuwangi, MCFM – Banyuwangi, Raya FM – Banyuwangi, Mandala FM – Banyuwangi, Vis FM – Banyuwangi, Blambangan FM – Banyuwangi, Star FM – Pandaan, Prosalina FM – Jember, Passopati FM – Bondowoso, SBI FM – Situbondo, Mutiara FM – Jember, Bhasa FM – Situbondo, dan K Radio – Jember.

Link videoklip lagu Africa van Java dari AM Kuncoro: https://youtu.be/8NIEiy17X_Q

(Dilaporkan oleh Muhammad Fadhli)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version