Perbaikan Jalan Amblas Sholis ke Cilebut, Minggu Depan Dibuka Satu Lajur

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor, Bima Arya mengecek progres perbaikan jalan amblas di Jalan Sholeh Iskandar (Sholis) yang sedang dalam pengerjaan, Kamis (10/11/2022). Saat ini progres pekerjaan sudah memasuki 84 persen.

Pengecekan tersebut dilakukan Bima Arya untuk memastikan jalur tersebut sudah bisa digunakan oleh pengendara.

“Sudah selesai ya sebetulnya, tinggal pembangunan perapihan di (jalur) pedestrian. Jadi minggu depan setengah dibuka dulu (satu lajur), bisa roda dua bisa roda empat. Kemudian minggu depannya lagi dibuka full, sambil perapihan di pedestrian,” kata Bima Arya di lokasi.

Selain mengecek akses jalan, Bima Arya juga mengecek lokasi pengerjaan gorong-gorong dan turap serta hunian rawan bencana longsor di RW 13 jembatan Kedung Badak, Kecamatan Tanah Sareal, Kota Bogor, yang tak jauh dari lokasi.

Dari penglihatan kasat mata, hunian yang berada di bawah tebing di sebelah aliran sungai tersebut memiliki potensi bencana alam.

“Kelihatannya rumah daerah hitam (rawan bencana). Kategori hitam untuk bencana. Saya minta nanti dengan camat, lurah untuk komunikasi dengan warga untuk kita geser, kita pindahkan,” ujarnya.

Dalam proses perbaikan ini kata dia, kendala yang dihadapi adalah adanya utilitas milik PLN yang harus dibenahi terlebih dahulu.

Sehingga di awal pengerjaan, selama lima bulan petugas melakukan pemindahan utilitas milik PLN.

“Karena lima bulan pertama dengan utility dari PLN, kabel-kabel dan lain-lain. Itu yang agak semrawut pengkondisiannya. Tapi ini yang totalnya 300 hari kerja,” sebutnya.

Setelah akses jalan dibuka selanjutnya kata Bima Arya akan ditempatkan petugas gabungan untuk mengatur arus lalu lintas di lokasi.

Di lokasi yang sama Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 5.3 Provinsi Jawa Barat, Rendra Yudhi Agustian mengatakan, saat ini pekerjaan yang sedang dikerjakan adalah trotoar dan saluran air serta perapihan samping jalan.

Sejauh ini kata dia, pengerjaan berjalan baik. Namun ia mengakui bahwa kendala yang cukup signifikan adalah diawal proses pengerjaan karena terdapat banyak utilitas.

” Seperti kabel PLN itu untuk yang distribusi ada 18, sementara yang jaringan ada 3 pipa. Itu agak riskan dan memang jalurnya juga mengarah ke Istana. Sehingga kita pengamanan utilitas dulu. Baru ketika lahannya clear kita bisa laksanakan pelaksanaan konstruksi,” katanya.

Setelah jalan ini selesai dikerjakan, nantinya akses jalan bisa digunakan seperti sedia kala, baik untuk roda dua, roda empat dan kendaraan berat.

“Ya seperti eksisting, jadi semua kendaraan bisa masuk. Tapi kalau yang utama karena kita masih di satu lajur, kita sarankan kendaraan kecil dulu biar tidak mengganggu lalu lintas. Bukan karena strukturnya, tapi karena lalu lintasnya sendiri,” ujarnya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version