Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor menyabet Juara 1 kategori Komitmen Penuh Pemerintah terhadap Pasar Rakyat tingkat Provinsi Jawa Barat dalam Festival Pasar Rakyat yang digelar di El Royale Hotel, Kota Bandung, Jumat (18/11/2022) pagi.
Festival ini mendatangkan langsung Duta Pasar Rakyat sekaligus istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Praratya Ridwan Kamil sebagai salah satu juri. Sebelum penilaian, masing – masing daerah diminta untuk melakukan presentasi dan pemaparan.
Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim memimpin langsung pemaparan. Pasar Gunung Batu di Kecamatan Bogor Barat menjadi bahan pemaparan oleh Kota Bogor. Di hadapan para juri, Dedie mengatakan, Pasar Gunung Batu bisa berdiri setelah melewati banyak proses.
Sejak dibangun tahun 2014, Pasar Gunung Batu sudah semakin berubah. Selain sudah memiliki sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI), Pasar Gunung Batu mengadopsi Case Management System.
“Kemudian juga ada inovasi pengelolaan sampah dan sudah banyak hal-hal lain yang kami lakukan untuk pasar. Ini semata-mata memang berusaha untuk membuat pengelolaan 14 pasar yang ada di Kota Bogor dengan baik,” kata Dedie.
Semua pasar, sambung Dedie, harus berjalan sesuai dengan standar- standar yang ada. Komitmen dari Pemkot Bogor sampai dengan hari ini, diantaranya pemkot sudah mengalokasikan penyertaan modal pemerintah hampir setengah triliun secara bertahap.
“Dan tahun ini kita alokasikan Rp 222 miliar untuk penyertaan modal. Itu sebagai bentuk komitmen dan Pemerintah Kota Bogor dalam penataan dan revitalisasi pasar. Kemudian juga kami pun saat ini sedang merencanakan revitalisasi 8 pasar di Kota Bogor,” sambungnya.
Karenanya, seluruh pasar di Kota Bogor harus bisa menjadi pusat perekonomian masyarakat. Sekaligus juga menjadi bagian Pemkot Bogor dalam melakukan penataan pedagang kaki lima (PKL). Yang kemudian diintegrasikan dengan hampir 70 ribu UMKM yang ada di Kota Bogor.
“Sehingga UMKM ini nantinya bisa naik kelas. Dengan memiliki tempat berjualan yang memiliki kios didalam pasar. Kita dorong pendanaannya, baik lewat KUR hingga permodalan madani atau koperasi,” paparnya lagi.
Pemkot Bogor, masih kata Dedie, juga berencana akan membangun kembali pasar. Idealnya, kata Dedie. Kota Bogor sedianya memiliki 20 pasar rakyat. Pasar Gunung Batu, ke depan juga harus dilakukan pengembangan kembali. Tentu dengan dukungan dari pemerintah pusat dan provinsi.
“Untuk sama-sama kita bangun pasar menjadi pusat ekonomi masyarakat. Dan masyarakat belanjanya harus ke pasar dan jangan lagi ke mana-mana karena persaingan antara pasar dengan PKL ini merupakan sebuah kenyataan di lapangan,” tegas Dedie.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Barat, Indra Sofyan menambahkan, untuk mewujudkan Jawa Barat juara lahir batin menjadi tugas utama lewat inovasi dan kolaborasi. Untuk mewujudkan hal tersebut, pemerintah menunjukkan program salah satunya adalah pasar juara.
“Saya pikir ini tidak hanya visi misi yang sudah ditetapkan, tetapi seiring dengan pemulihan ekonomi yang menyambut kita setelah pasca pandemi. Diantaranya adalah masalah yang disebut dengan inflasi, begitu inflasinya kita selesaikan salah satu dukungan untuk mencapai inflasi adalah bagaimana menyiapkan infrastruktur bahan pokok diantara ini adalah pasar,” tuturnya.
Oleh sebab itu, pemerintah provinsi mencoba untuk menyiapkan hal tersebut. Baik secara pembangunan revitalisasi, maupun secara software dalam bentuk bimbingan SNI.
“Penilaian ini tidak hanya sesaat hanya hari ini, ke depan kami akan memonitoring dan mengevaluasi sampai tahun ke depan, bahkan seterusnya. Apakah pasar tersebut pasti sesuai dengan SNI atau memang perlu ada program-program yang sudah direkomendasikan,” katanya. (Red)
Editor & Penerbit : Den.Mj