Sejarah 450 Tahun Mahkota Binokasih Kerajaan Sunda Hadir di Bogor

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Momen bersejarah kembali terjadi di Kota Bogor. Sebagai kota tempat kerajaan Pakuan Pajajaran berada, Kota Bogor menjadi satu dari tiga kota yang dilalui kirab mahkota binokasih.

Pelepasan kirab mahkota binokasih dari Teras Balai Kota menuju Kebun Raya Bogor ini disaksikan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah dan puluhan peserta yang merupakan budayawan sunda, Sabtu (13/5/2023).

banner 325x300

“Kirab mahkota binokasih di mulai dari Sumedang lalu ke Ciamis lalu ke Bogor dan kembali lagi besok ke Sumedang berbarengan dengan Hari Jadi Sumedang,” ujar Ketua Panitia Kirab Mahkota Binokasih Kota Bogor, Gatut Susanta.

Gatut mengatakan, mahkota binokasih terbuat dari emas delapan kilogram dan merupakan mahkota para raja-raja pajajaran pada masa lampau. Tepatnya sekitar tahun 1.300 saat kerajaan sunda berdiri di tiga daerah, yakni Sumedang, Ciamis dan Bogor sampai sekitar tahun 1.600.

Kirab mahkota binokasih merupakan kali pertama digelar setelah 450 tahun. Tujuan dari kirab ini untuk merajut dan membangun kasih sayang antara sunda Sumedang, Ciamis dan Bogor yang pada masanya merupakan satu kerajaan sunda.

“Sejarah kerajaan sunda kan pertama di Sumedang, Ciamis kemudian di Bogor. Mahkota ini akan kembali disimpan di Sumedang,” katanya.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, ini kirab mahkota binokasih pertama kali dan menjadi momen sejarah yang luar biasa. Mahkota binokasih itu usianya lebih dari 800 tahun.

Dari catatan sejarah, mahkota ini pernah berada di Ciamis, di Bogor dan di Sumedang. Dari perjalanan mahkota binokasih ini tergambar persaudaraan antara kerajaan Galuh Ciamis, Sumedang Larang, dan Pakuan Pajajaran Bogor.

“Momen kirab ini sekaligus bisa menambah pengetahuan tentang sejarah sunda bukan saja bagi generasi muda, tapi juga seluruh elemen masyarakat yang belum tahu. Bahkan bisa menjadi pemersatu karena ternyata tiga daerah ini bersaudara,” katanya.

Baca Juga:  Jawara BIA, SiBadra Tetap Bekerja Full 24 Jam

Syarifah menambahkan, kirab ini juga menjadi momen kebangkitan bagi Kota Bogor agar tidak melupakan sejarah dan segera menyelesaikan pembangunan museum pakuan pajajaran di Batutulis yang pada tahun ini Pemerintah Kota Bogor sudah menganggarkan biaya Rp 16 Miliar.

“Kami sudah belajar dari Sumedang yang sudah menjaga dan menyimpan mahkota binokasih beserta benda bersejarah lainnya. Kami juga sedang mengumpulkan data sejarah kerajaan pakuan pajajaran di Kota Bogor,” katanya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *