Krisis Ekosistem Hijau ! PELIJA dan KNPI Cangkuang Tanam 400 Pohon di Wilayah Floodway Cisangkuy Kabupaten Bandung

Komunitas PELIJA (Peduli Linkungan Jawa Barat) dan KNPI Kec. Cangkuang, Kabupaten Bandung, berkaloborasi dengan Karang Taruna RW 09 dan masyarakat Desa Tanjungsari, dalam kegiatan penanaman pohon.

Sorotrakyat.com | Bandung – Menanam pohon merupakan bentuk kepedulian dan kecintaan manusia
terhadap bumi. Dengan pohon akan menjaditkan linkungan yang baik, dan akan memberikan kesejahteraan yang baik pula untuk manusia. Seperti hal nya yang telah dilakukan Komunitas PELIJA (Peduli Linkungan Jawa Barat) dan KNPI (Komite Nasional Pemuda Indonesia) Kec. Cangkuang, Kabupaten Bandung, berkaloborasi dengan Karang Taruna RW 09 dan masyarakat Desa Tanjungsari, untuk turut serta dalam kegiatan penanaman pohon.

Penanaman pohon tersebut dilakukan di Floodway Cisangkuy yang berada di Desa Tanjungsari, Kecamatan Cangkuang, pada Minggu (06/08). Dijelaskan oleh Ketua KNPI Cangkuang, Fajar Firmasyah mengatakan bahwa untuk wilayah Floodway Cisangkuy Kecamatan Cangkuang yang berada di
Kabupaten Bandung, akan ditanami pohon dengan target 400 pohon yang tertanam.

banner 325x300

“Pada siang hari ini di wilayah Floodway Cisangkuy, Kabupaten Bandung, nanti akan ditanam sejumlah 400 pohon. Semua berasal dari Komunitas LIngkungan PELIJA dan DLH Kab. Bandung,” jelasnya kepada sorotrakyat.com.

Direktur Eksekutif PELIJA Provinsi Jawa Barat melalui Sekertaris PELIJA Provinsi Jawa Barat, Urik mengajak Pemuda dan masyarakat Kecamatan Cangkuang untuk menanam pohon sedini mungkin untuk penyediaan Oksigen sekaligus untuk memperbaiki Efek Rumah Kaca yang ada di sekitar Desa Tanjungsari.

Pihaknya juga menyebutkan dengan menanam pohon, akan bermanfaat untuk masyarakat melihat berbagai fungsinya.

“Menanam pohon adalah menanam kebaikan Oksigen masa depan. Sekaligus kita memperbaiki fungsi Ekosistem Hijau Berkelanjutan, sekaligus kita memperbaiki lingkungan hidup yang sehat. Karena alam ini merupakan warisan anak cucu sehingga kita harus sebanyak banyaknya menanam, sesering mungkin menanam,” ungkapnya.

Selain untuk menyediaan Oksigen, menurutnya manfaat lain yang bisa diambill yakni sebagai upaya untuk memperbaiki kualitas udara. Selain itu, sebagai langkah untuk mengembalikan fungsi Lahan yang dulunya Krisis Ekosistem Hijau Pasca Proyek Floodway Cisangkuy. Dengan demikian, sebagai pengendali banjir, longsor dan erosi. Adapula keanekaragaman hayati yang akan tercipta dengan menanam pohon selain berfungsi meningkatkan daya tampung daerah aliran sungai.

Baca Juga:  SWI Tetapkan Deklarasi dan Rakernas pada 22-25 Juli 2022

“Kalau daerah hulu sehat, otomatis di daerah bawah itu sehat. Mulai sekarang indeks kualitas lingkungan hidup sudah masuk RPJMD (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah-red), artinya kita harus sudah melakukan aksi kegiatan untuk memperbaiki kualitas hidup. Ada tiga unsur yakni unsur air 30 persen, udara 30 persen, 40 persen kualitas tutupan lahan yang terdiri dari tanaman pepohonan,” ujarnya.

Sementara itu, Ketua KNPI Cangkuang yang turut menanam pohon mengajak masyarakat ikut andil dalam upaya pelestarian lingkungan.

“Penanaman pohon ini dilakukan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat mengenai perubahan iklim, mewujudkan desa yang bersih, hijau, dan bebas dari pencemaran lingkungan, serta mengurangi risiko bencana di desa. Jadi kalau kita menanam pohon dan pohonnya memproduksi oksigen, yang lewat
menghirup udara oksigen dari tanaman yang kita tanam itu amal jariyah, menghidupi jutaan orang,” pungkas Fajar Firmasyah. (RP/red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *