TPAKD Kota Bogor: Solusi untuk Tingkatkan Kesejahteraan UMKM melalui Literasi Keuangan

Tingkatkan Literasi dan Inklusi Keuangan, TPAKD Gelar Rapat Pleno.

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, secara resmi membuka rapat pleno untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan yang digelar oleh Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).

Dalam sambutannya, Hanafi menyampaikan bahwa literasi keuangan sejak dini diperlukan untuk membina masyarakat agar lebih memahami pengelolaan keuangan.

banner 325x300

Menurutnya, keterlibatan para pihak yang hadir dalam rapat ini diharapkan dapat menyosialisasikan hasil pembahasan kepada anak, keluarga, kerabat, anak didik, maupun rekan di lingkungan kerja. Hal ini bertujuan untuk mengubah mindset masyarakat, khususnya anak-anak sebagai generasi penerus.

“Semua pihak memiliki tanggung jawab untuk menyebarluaskan dan memberikan pemahaman tentang literasi keuangan kepada masyarakat di berbagai aspek. TPAKD adalah sarana untuk mengubah mindset masyarakat melalui kegiatan terprogram yang melibatkan berbagai elemen,” kata Hanafi di Hotel Grand Savero, Jalan Raya Pajajaran, Kota Bogor, Kamis (5/12/2024).

Ia menambahkan, kondisi literasi digital saat ini yang tidak diimbangi dengan literasi dan inklusi keuangan sering dimanfaatkan oleh pihak atau oknum tidak bertanggung jawab. Mereka menawarkan kemudahan akses pinjaman online ilegal, yang pada akhirnya membuat masyarakat terjebak dalam situasi yang lebih sulit.

Kepala Bagian (Kabag) Perekonomian Sekretariat Daerah (Setda) Kota Bogor, Dewi Kurniasari, menjelaskan bahwa rapat pleno ini merupakan media untuk berkoordinasi dan berkomunikasi bagi seluruh anggota TPAKD Kota Bogor terkait program kerja yang bertujuan meningkatkan inklusi keuangan masyarakat Kota Bogor.

Demografi Indonesia saat ini didominasi oleh generasi Y (milenial) dan generasi Z (zilenial), yang mayoritas memiliki literasi digital tinggi. Namun, mereka cenderung rendah dalam literasi keuangan sehingga mudah terjerat pinjaman online (pinjol).

Oleh karena itu, perlu diberikan pemahaman lebih mendalam tentang literasi dan inklusi keuangan, tidak hanya terbatas pada kredit atau pinjaman, tetapi juga literasi investasi.

Baca Juga:  Tiga Perusahaan Eropa Bertemu Presiden Jokowi, Sampaikan Minat Investasi di Indonesia

“Tujuan TPAKD adalah untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat Indonesia, khususnya warga Kota Bogor. Semoga para peserta rapat ini dapat menyebarluaskan pemahaman tentang literasi investasi atau pasar modal, di samping literasi kredit atau pinjaman,” ujar Dewi.

Dalam kesempatan tersebut, Dewi melaporkan bahwa hingga tahun 2024, TPAKD Kota Bogor memiliki tiga program kerja utama untuk meningkatkan literasi dan inklusi keuangan.

Program-program tersebut meliputi Tabungan Siswa (Tawa), Simpanan Pelajar (Simpel), dan Gerakan Menabung untuk Meraih Masa Depan (Gemar Mapan).

Selain itu, terdapat program pengembangan UMKM melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR), fasilitasi sertifikasi produk halal, pelatihan bimbingan teknis, dan pendampingan ekonomi kreatif. Ada pula program BISA, di mana Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan, dan Perindustrian (Dinkukmdagin) menjadi leading sector.
(DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *