Menapaki Jejak Wali: Ziarah Kubro 2025, Jamaah Al-Inayah Tiba di Makam Syekh Abdul Muhyi

Makam Ulama Besar Pewaris Nabi. Jamaah Al-Inayah Ziarah ke Makam Syekh Abdul Muhyi di Pamijahan, Tasikmalaya, Minggu (26/01/2025) dini hari.

Sorotrakyat.com | Jawa Barat – Kota Bogor – Jakarta – Cirebon – Ciamis – Tasikmalaya –  Perjalanan spiritual rombongan jama’ah Majelis Al-Inayah yang dipimpin langsung oleh RKH. Inayatullah (Mama H. Dado) dalam rangkaian Ziarah Kubro 2025 terus berlanjut. Setelah mengunjungi sejumlah makam para leluhur dan wali di berbagai daerah di Jawa Barat, rombongan kini tiba di Pamijahan, Tasikmalaya, untuk berziarah ke makam Syekh Abdul Muhyi, seorang ulama besar yang memiliki peran penting dalam penyebaran Islam di wilayah tersebut.

Diawali dari Kota Bogor pada Sabtu dini hari (25/01/2025), rombongan secara bergantian mengunjungi makam Mama Ajengan RKH. Abdulloh Nachrowi (Mama Sepuh), Pangeran Sogiri di Jakarta, Sunan Gunung Jati dan Syekh Dzatul Kahfi di Cirebon, serta Pangeran Hariyang Kencana di Panjalu. Perjalanan panjang ini menjadi bukti kesungguhan para jamaah dalam menuntut ilmu agama dan menghormati para leluhur.

banner 325x300

Setibanya di kompleks makam Syekh Abdul Muhyi pada Minggu dini hari (26/01/2025), suasana khusyuk langsung menyelimuti para jama’ah. Mereka melaksanakan rangkaian ibadah, mulai dari bertawassul, berdzikir, bersholawat, hingga berdoa bersama.

Syekh Abdul Muhyi, yang dikenal sebagai ulama yang mendalami ilmu tasawuf, memiliki pengaruh besar dalam perkembangan Islam di Pamijahan. Beliau berasal dari Mataram dan memiliki garis keturunan yang sangat mulia, yaitu Nabi Muhammad SAW. Ajaran-ajaran tasawuf yang beliau sebarkan telah membentuk karakter masyarakat Pamijahan menjadi lebih religius dan berakhlak mulia.

Ziarah Keliling Jawa Barat.
RKH. Inayatullah (Mama H. Dado) saat memimpin para Jama’ah Majelis Al-Inayah, bertawasul, berdzikir, bersholawat dan berdo’a di makom Syekh Abdul Muhyi (Pamijahan, Tasikmalaya), pada pukul 00:48 WIB Minggu (26/01/2025) dini hari.

Dalam pesannya, Mama H. Dado menyampaikan kekagumannya terhadap sosok Syekh Abdul Muhyi. Beliau mengajak para jamaah untuk meneladani kezuhudan, kesabaran, dan keikhlasan Syekh Abdul Muhyi dalam beribadah.

“Kita harus belajar dari beliau bagaimana cara mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan hati yang bersih dan niat yang tulus,” ujar Mama H. Dado.

Baca Juga:  HMI Kota Bogor Tutup Latihan Kepemimpinan II "Adab dan Ilmu, Dua Faktor Pengaruhi Kesuksesan"

Syekh Abdul Muhyi merupakan salah seorang murid dari Abdur Rauf al-Sinkel dan sebagai salah satu jalur penyebaran Islam Nusantara khususnya di Pulau Jawa pada masa awal. Ia merupakan salah Bangsawan Sunda keturunan Raja Sunda-Galuh yang mengabdi sebagai Penghulu [Lebe] di Sumedang sebagai utusan dari Mataram).

Kompleks makam Syekh Abdul Muhyi dikelilingi oleh pepohonan rindang yang menciptakan suasana tenang dan damai. Para peziarah yang datang dari berbagai daerah tampak khusyuk berdoa dan bermunajat di hadapan makam sang ulama. Selain itu, terdapat juga pondok pesantren yang didirikan di sekitar kompleks makam, sebagai upaya untuk melestarikan warisan ilmu Syekh Abdul Muhyi.

Setelah mengunjungi makam Syekh Abdul Muhyi, rombongan masih memiliki beberapa destinasi lagi yang akan dikunjungi, seperti makam Sunan Rohmat Suci di Godog Garut, dan Syekh Jafar Shodiq di Haruman Garut. (DR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *