Haul ke-44: Jangan Warisi Kebingungan, Bela Ilmu dengan Hati Bersih

Sorotrakyat I Subang – Peringatan Haul ke-44 KH Muhammad Zainuddin, seorang pejuang dan pengembang Pondok Pesantren Al-Islah, Subang, menjadi momentum reflektif dalam menjaga kemurnian ilmu dan akidah di tengah arus penyimpangan zaman. Rangkaian kegiatan yang dimulai sejak pagi itu ditutup dengan ceramah agama yang menggugah oleh KH Abbas Buntet dari Buntet Pesantren, Cirebon.

Dalam tausiyahnya, Gus Buntet menegaskan bahwa ilmu adalah Al-Haqq — kebenaran sejati yang bersumber dari Allah. Kebatilan, menurutnya, tak akan pernah mampu bertahan di hadapan cahaya ilmu yang lurus dan berdasar wahyu. Dengan gaya penyampaian khas: lugas, tegas, namun berakar pada dalil dan khazanah literatur klasik, beliau mengajak jamaah untuk merenungkan kembali relasi mereka terhadap ilmu, agama, serta peran ulama sebagai pewaris ajaran Nabi.

banner 325x300

(وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ ۚ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا)
Wa qul jā’a al-ḥaqqu wa zahaqa al-bāṭilu, innal-bāṭila kāna zahūqā
“Dan katakanlah: Kebenaran telah datang dan kebatilan telah lenyap. Sesungguhnya kebatilan itu pasti lenyap.”
QS. Al-Isra’ [17]: 81

Ayat ini, menurut beliau, menjadi fondasi berpikir ulama Ahlussunnah wal Jamaah dalam membedakan kebenaran yang berbasis ilmu dari kebatilan yang ditopang hawa nafsu atau kepentingan duniawi.

Gus Buntet juga menyinggung salah satu sebab kehancuran umat Islam, yaitu ketika mereka meninggalkan ilmu dan lebih sibuk menumpuk kekayaan. Ia mengutip hikmah yang populer di kalangan ulama:

“Umat akan hancur apabila meninggalkan ilmu dan sibuk menumpuk harta.”

Menurut beliau, umat yang menjauh dari ilmu dan ulama akan kehilangan kompas moral, sehingga mudah dimanipulasi oleh kebatilan yang dibungkus simbol-simbol keagamaan. Oleh karena itu, ia menegaskan bahwa Nahdlatul Ulama harus tetap berada di garis terdepan dalam menjaga ilmu yang shahih — bukan hanya menjadi simbol paling NU.

Gus Buntet juga menyoroti fenomena ajaran menyimpang yang menyatakan bahwa mencintai habaib saja cukup menjadi tiket masuk surga, tanpa kewajiban menjalankan syariat seperti salat dan puasa.

Baca Juga:  Jelang Pemilu 2024 Kemendagri RI dan Bakesbangpol Kota Bogor Gelar Rakor Pengawasan Ormas Asing

“Ini bukan ajaran Islam. Ini adalah kebatilan yang berbahaya. Ini mencederai ajaran Nabi dan bisa menyesatkan umat,” tegas beliau.

Tak hanya itu, beliau juga menyinggung isu historis mengenai Sayyid Ahmad al-Muhajir, tokoh penting dalam silsilah keturunan Rasulullah. Berdasarkan kajian ilmiah dan konsensus banyak ulama, menurutnya, makam Sayyid Ahmad berada di Najaf, Irak, bukan di Tarim, Yaman sebagaimana yang sering diyakini. Narasi pemindahan makam tersebut dinilai tidak didukung data kuat dan hanya merupakan asumsi yang diwariskan secara turun-temurun.

“Kalau kita tidak membela kebenaran sejarah, maka kita hanya akan mewarisi kebingungan,” pungkasnya.

Di penghujung ceramah, Gus Buntet menyerukan agar para santri dan warga Nahdliyyin tidak hanya mengamalkan Islam secara ritual, tetapi juga secara intelektual dan spiritual. Ia mengajak setiap individu memperkuat komitmen terhadap ilmu, akidah, dan kejujuran ilmiah.

“Kalau ada yang merasa paling NU, tapi tidak membela ilmu, maka ia telah kehilangan ruh NU itu sendiri,” tutup beliau.

Beliau juga mengutip ayat lain sebagai pengingat:

(أَتَأْمُرُونَ النَّاسَ بِالْبِرِّ وَتَنسَوْنَ أَنفُسَكُمْ وَأَنتُمْ تَتْلُونَ الْكِتَابَ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ)
Ata’murūnan-nāsa bil-birri wa tansawna anfusakum wa antum tatlūnal-kitāba, afalā ta‘qilūn
“Mengapa kamu menyuruh orang lain berbuat kebajikan, tetapi kamu melupakan dirimu sendiri, padahal kamu membaca Al-Kitab? Tidakkah kamu berpikir?”
QS. Al-Baqarah [2]: 44

Acara Haul ke-44 KH Muhammad Zainuddin ini juga dirangkai dengan khatmil Qur’an, tahlil akbar, serta dihadiri para ulama, kiai, habaib, dan ratusan jamaah dari berbagai daerah. Seluruh rangkaian acara berlangsung dengan khidmat, menjadi bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan dakwah para ulama terdahulu.

(Nana & Ara) Penerbit DenMJ

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *