Tongkat Estafet BPBD Kota Bogor Berganti, Dimas Tiko Resmi Dilantik, Ini Pesan Sekda

Pimpin Sertijab BPBD Kota Bogor, Ini Arahan Sekda Denny Mulyadi

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Kepemimpinan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor kini resmi beralih. Hidayatulloh, yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Pelaksana BPBD, telah menyerahkan estafet kepemimpinan kepada Dimas Tiko Prahadisasongko. Pergantian ini menandai babak baru dalam upaya mitigasi dan penanganan bencana di Kota Hujan.

Serah terima jabatan (sertijab) ini dipimpin langsung oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Denny Mulyadi, pada Jumat (11/7/2025) di Mako BPBD Kota Bogor, Kelurahan Kayumanis, Kecamatan Tanah Sareal. Sebagai ex officio BPBD Kota Bogor, Denny Mulyadi menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada Hidayatulloh atas dedikasi dan pengabdiannya yang luar biasa selama memimpin BPBD. Tak lupa, ia juga menghaturkan hormat kepada Dharma Wanita Persatuan (DWP) BPBD Kota Bogor yang senantiasa memberikan dukungan moral kepada para personel dalam menjalankan tugas di tengah risiko tinggi.

banner 325x300

Dalam arahannya, Denny Mulyadi mengingatkan bahwa tugas BPBD ke depan bukanlah hal yang ringan. Ia menitipkan pesan khusus kepada Dimas Tiko Prahadisasongko untuk melanjutkan program-program yang telah berjalan dengan baik di masa kepemimpinan Hidayatulloh. Lebih dari itu, Dimas juga diharapkan mampu menciptakan terobosan dan inovasi baru demi meningkatkan keselamatan warga Kota Bogor dari berbagai potensi ancaman bencana.

“Lanjutkan program kegiatan yang telah dilaksanakan Bapak Hidayatulloh sambil diiringi dengan terobosan atau inovasi dalam rangka meningkatkan keselamatan masyarakat Kota Bogor terhadap kebencanaan,” tegas Denny Mulyadi.

Denny Mulyadi turut menggarisbawahi empat poin penting yang menjadi catatan kerja bagi BPBD di bawah kepemimpinan baru:

  1. Peningkatan Kewaspadaan dan Kesiapsiagaan: Terutama menjelang dan selama musim penghujan yang rentan memicu bencana, BPBD harus selalu dalam kondisi siaga tinggi.
  2. Penguatan Koordinasi dan Kolaborasi: Tidak hanya antarinstansi, tetapi juga dengan masyarakat. Sinergi ini krusial untuk memastikan penanggulangan bencana berjalan lebih optimal dan efektif.
  3. Penguatan Kapasitas Internal: Meliputi pengecekan menyeluruh terhadap Sumber Daya Manusia (SDM), perlengkapan, dan peralatan penunjang. Semua harus dalam kondisi prima dan siap pakai agar penanganan bencana tidak terhambat kendala teknis.
  4. Pelayanan Publik yang Cepat dan Efektif: Bagi BPBD, kecepatan dalam merespons informasi kebencanaan adalah mutlak. “Ini penting, karena jika ada suatu informasi terkait kejadian bencana, BPBD Kota Bogor harus lebih cepat dan efektif, tidak ada lagi keterlambatan atau sebagainya,” pungkasnya.
Baca Juga:  Tantangan Wali Kota dari Masa ke Masa, Antara Harmoni dan Perubahan

Denny Mulyadi menutup arahannya dengan menekankan pentingnya evaluasi dan peningkatan berkelanjutan. Dengan mengidentifikasi titik lemah dan memperbaiki strategi, diharapkan Kota Bogor akan semakin tangguh dalam menghadapi setiap ancaman bencana.

Pergantian pimpinan di BPBD Kota Bogor ini menjadi pengingat akan pentingnya regenerasi sebagai bagian dari penguatan kelembagaan. Harapannya, di bawah nahkoda baru, BPBD akan terus berdiri di garis depan, sigap menjaga keselamatan warga, kapan pun bencana datang.

(KDR)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *