Sorotan Krisis Retail Bogor: Opsi Pensiun Dini dan Mutasi Ancam Pekerja Yogya Store, SPN Siapkan Kampanye Internasional!

Sorotrakyat.com | Kota Bogor — Dinamika buruh di sektor ritel kembali memanas. Pimpinan Serikat Pekerja (PSP) SPN PT. Akur Pratama BGI (Yogya Store), Cimanggu, Bogor, bergerak cepat merespons kebijakan strategis manajemen yang dikhawatirkan mengancam nasib dan kepastian kerja puluhan karyawannya. Dalam pertemuan kritis dan tertutup di Dapur Solo, Tanah Sareal, Bogor, pada Selasa (07/10/2025), perwakilan pekerja melakukan konsultasi intensif dengan Ketua Umum Serikat Pekerja Nasional (SPN), Iwan Kusmawan, S.H.

Pertemuan ini bukan sekadar diskusi rutin, melainkan langkah strategis untuk membedah tawaran dua opsi mengejutkan dari manajemen perusahaan: program pensiun dini atau melanjutkan hubungan kerja dengan konsekuensi pelatihan ulang (training) dan kemungkinan mutasi ke unit di luar wilayah Bogor.

banner 325x300

Ketua PSP SPN PT. Akur Pratama BGI, Endang, secara lugas memaparkan kekhawatiran anggota terkait opsi-opsi tersebut, yang dinilai sebagai “buah simalakama” bagi pekerja. Menanggapi situasi ini, Ketua Umum SPN, Iwan Kusmawan, S.H., mengambil sikap yang lebih jauh. Ia menegaskan akan menelaah kondisi finansial dan rantai pasok perusahaan sebelum menentukan langkah advokasi.

Pernyataan Iwan Kusmawan mencerminkan pandangan kritis dan unik yang jarang diangkat dalam konflik buruh lokal:

“Saya harus memastikan terlebih dahulu situasi aktual dan hubungan bisnis terbesar dari PT. Akur Pratama, termasuk rantai pasok dan para suppliernya. Setelah di cek ternyata, supplier terbesarnya adalah Sayap Mas dan Unilever. Ini bisa menjadi kampanye internasional karena kedua supplier terbesar tersebut juga menjadi supplier ditingkat internasional,” ungkap Iwan, menyoroti potensi tekanan global.

Data ini menjadi kartu truf SPN. Dengan melibatkan supplier multinasional, kasus ini berpotensi diangkat ke ranah isu ketenagakerjaan global, menepis anggapan bahwa masalah ini hanyalah urusan internal lokal. Iwan juga menyentil fakta kontradiktif di lapangan: PT. Akur Pratama BGI, Cimanggu, Bogor, merupakan bisnis retail yang masih cukup menjanjikan, terbukti dengan pembangunan gedung baru yang sedang dilakukan. Pertanyaannya, mengapa perusahaan yang sedang berekspansi malah menawarkan program pensiun dini?

SPN mencatat lima poin penting yang menjadi fokus utama perjuangan mereka, mengindikasikan adanya masalah struktural yang lebih dalam di internal perusahaan:

  1. Pemutihan status kerja karyawan yang selama ini masih belum jelas.
  2. Rencana penerimaan karyawan baru di lingkungan PT. Akur Pratama (di tengah isu pensiun dini).
  3. Penawaran kompensasi bagi karyawan yang memilih program tertentu.
  4. Penawaran mutasi kerja ke luar wilayah Bogor (yang berpotensi menjadi PHK secara halus).
  5. Program pensiun dini yang disampaikan pihak manajemen.

SPN dengan tegas menuntut agar setiap kebijakan yang berdampak pada pekerja harus berlandaskan prinsip dialog sosial, transparansi, dan menghormati hak-hak normatif pekerja.

“SPN akan memastikan agar setiap keputusan manajemen tidak menimbulkan kerugian bagi pekerja. Kami mendorong agar perusahaan tetap membuka ruang komunikasi dan musyawarah dengan serikat pekerja sebelum menerapkan kebijakan strategis yang berdampak luas,” tutup Iwan Kusmawan.

Koordinasi ini menandai langkah awal penyusunan strategi advokasi dan, jika perlu, langkah hukum untuk memastikan anggota SPN di Yogya Store Cimanggu mendapatkan perlindungan maksimal dari ancaman ketidakpastian kerja. Komitmen SPN adalah memperjuangkan hak-hak pekerja di sektor ritel agar tetap memperoleh kepastian kerja, kesejahteraan yang layak, serta lingkungan kerja yang manusiawi. (TS)

#SPN #YogyaStore #AkurPratama #PensiunDini #MutasiKerja #KonflikBuruh #RetailIndonesia #SayapMas #Unilever #HakPekerja #Bogor #Ketenagakerjaan

Editor & Penerbit: Den.Mj

Baca Juga:  Gudang Distributor Makanan di Bogor Terbakar Diduga Konsleting Listrik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *