Di HUT KORPRI, Syarifah Sofiah Terima Satyalancana dari Wali Kota Bogor

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Puluhan Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengabdi di lingkup Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor berkumpul di Plaza Balai Kota Bogor untuk melangsungkan upacara peringatan HUT Korps Pegawai Republik Indonesia (KORPRI) ke-50, Senin (29/11/2021) pagi.

Selaku inspektur upacara (irup), Wali Kota Bogor, Bima Arya mengajak para ASN di lingkup Pemkot Bogor untuk meniru ikhtiar para pendahulu. Kata dia, Kota Bogor mencatatkan sejarah para ASN – ASN handal yang meniti karir dari bawah hingga yang mampu menjadi pemimpin di Kota Bogor.

“Melayani warga dengan berbagai ikhtiar pada masanya, sebagai wujud dari pengabdian dan pelayanan publik. Pak Muhammad, Wali Kota Bogor yang dikenal pada masanya membangun ikon Kota Bogor yang sampai saat ini identik dan menjadi kebanggaan Kota Bogor. Lalu Pak Suratman yang pada masa pengabdiannya dikenal sebagai wali kota yang selalu turun ke lapangan, mengomandoi semua kegiatan pelayanan,” urai Bima Arya.

Bahkan di zaman Wali Kota Suratman, dikenal jika ada lurah yang tidak berprestasi atau memiliki catatan, maka akan diberi plat hitam sebagai penanda. Namun pada masa beliau inilah Kota Bogor menerima banyak sekali penghargaan, karena sistem punishment yang diterapkan.

Dilanjut dengan kepemimpinan Wali Kota Edi Gunardi dan Iswara Natanegara yang dikenal sangat disiplin. Bahkan, terkadang keras dan detail. Kegiatan rapat tidak saja pagi, siang, atau sore. Akan tetapi malam hari pun dilakukan untuk mengecek dan melakukan perencanaan yang matang dan detail.

“Pada masa – masa itu Kota Bogor meraih penghargaan dalam hal tertib administrasi. Penghargaan yang hari ini kita rasakan terkait dengan membangun sistem perencanaan keuangan, tidak bisa dilepaskan dari ikhtiar Pak Edi dan Pak Iswara. Juga di masa Pak Diani, dilakukan banyak sekali terobosan untuk mendekatkan pemerintah dengan warganya. Beliau identik dengan subuh keliling berkomunikasi dengan para ulama dengan warga tokoh masyarakat dengan cara yang sangat sangat humanis,” urainya.

Bima Arya menegaskan, para pendahulu ASN Kota Bogor memulai karir dari jenjang yang paling bawah. Namun, ikhtiar untuk melakukan adaptasi terus dilakukan untuk terus lebih baik lagi melayani warga. Untuk itu ia mengajak seluruh ASN saling menghormati, belajar dan ikhtiar dari para pendahulu.

“Tidak ada kata henti dalam inovasi. Jangan pernah lelah untuk berubah. Hidup itu adalah perubahan. Kota ini untuk didorong lebih cepat berubah dan harus ada yang paling terdepan dalam perubahan itu. Saya minta kepada semuanya tidak hanya untuk memberikan dukungan secara lisan, tetapi juga untuk memberikan keteladanan dalam bentuk aksi dan tindakan,” seru Bima Arya lagi.

Di akhir amanatnya, Bima Arya meminta seluruh ASN yang ada di Kota Bogor memberikan contoh dengan naik Biskita Trans Pakuan yang sudah beroperasi di koridor seputar wilayahnya masing-masing. Para ASN diminta untuk terus mendukung program pembenahan transportasi tersebut.

“Hari ini Kota Bogor diapresiasi karena berhasil memviralkan program ini. Sesuatu yang di beberapa daerah, bahkan gagal karena minimnya sosialisasi, minimnya keteladanan dari pada dari pembuat kebijakan. Sejak diluncurkannya Biskita sudah lebih dari 20.000 warga yang antusias naik bus tersebut. Contohkan pada semua, karena ini adalah program prioritas nomor satu dari Pemerintah Kota Bogor, program perbaikan transportasi publik yang sudah sangat ditunggu,” jelas Bima Arya.

Di akhir upacara peringatan HUT KORPRI ke-50, ada 10 ASN termasuk Sekretaris Daerah (Sekda), Syarifah Sofiah yang mendapat Satyalancana dari Wali Kota Bogor atas puluhan tahun pengabdiannya sebagai ASN. Dalam upacara juga turut hadir Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan perwakilan Muspida lainnya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Exit mobile version