Pameran Rumah Subsidi Terbesar, Tapera Property Expo Hadir di Kota Bogor

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Pemerintah pusat melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR), bersama Kementerian Keuangan (Kemenkeu), serta Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) mengadakan pameran rumah subsidi terbesar di Jawa Barat, Tapera Property Expo di Lippo Plaza Ekalokasari.

Pembukaan pameran rumah subsidi ini dibuka Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Syarifah Sofiah didampingi Direktur Pelaksana Pembiayaan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo, Komisioner Badan Pengelola Tabungan
Perumahan Rakyat (BP Tapera), Adi Setianto, serta perwakilan Kemenkeu, Senin (28/11/2022).

banner 325x300

Direktur Pelaksana Pembiayaan Perumahan, Haryo Bekti Martoyoedo mengatakan, dalam kegiatan ini masyarakat bisa mendapatkan informasi, melakukan kunjungan ke rumah pertama hingga melakukan transaksi pengambilan rumah.

“Kita tahu hunian pertama menjadi salah satu ikon untuk masyarakat bisa mewujudkan rumah pertamanya. Fasilitasi pameran ini bertujuan agar masyarakat bisa mendapatkan rumah yang layak dengan bantuan pembiayaan perumahan,” katanya.

Tapera Property Expo 2022 merupakan pameran perumahan subsidi terbesar, yang diikuti oleh 25 pengembang perumahan subsidi dan delapan bank penyalur yang terdiri dari BTN, BTN Syariah, BNI, Mandiri, BRI, BSI, BJB, serta BJB Syariah.

Acara ini diselenggarakan selama 7 hari, mulai dari 28 November hingga 4 Desember mendatang.

“Ini merupakan salah satu upaya kami dalam memberikan layanan kepada masyarakat dengan mempertemukan langsung dengan seluruh pelaku bisnis rumah bersubsidi. Sesuai tagline yang kami usung saat ini ‘Kami Ada Untuk Anda,” kata Komisioner BP Tapera Adi Setianto saat membuka pameran.

BP Tapera yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 ini untuk mendorong kepemilikan rumah pertama, melalui tabungan yang menerapkan prinsip gotong royong.

Dalam pameran ini, masyarakat bisa mendapat informasi mengenai rumah subsidi, Manfaat pembiayaan rumah Tapera melalui Kredit Pemilikan Rumah (KPR), Kredit Pembangunan Rumah (KBR), dan Kredit Renovasi Rumah (KRR), Fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) kepada masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Baca Juga:  Mayjen TNI Agus Subiyanto Resmi Pegang Tongkat Komando Pangdam III/Siliwangi "saya juga asli orang Jawa Barat"

KPR adalah produk pembiayaan yang diberikan kepada peserta yang ingin membeli hunian yang sudah jadi, FLPP adalah dukungan fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan kepada MBR yang pengelolaannya dilaksanakan oleh BP TAPERA, KPR merupakan program pembiayaan kepemilikan rumah pertama, dan KRR, yakni program pembiayaan rumah pertama di atas tanah pribadi serta pembiayaan kepemilikan rumah bagi masyarakat non ASN.

“Pada Tapera property Exspo ini kami mempertemukan suplai dan demand perumahan subsidi, sehingga diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan momentum ini. Dalam kegiatan ini juga akan ada talkshow sehingga dapat terus mendekatkan Tapera kepada masyarakat,” katanya.

Keberadaan pemukiman di wilayah kota/kabupaten sangat penting untuk mengendalikan inflasi dan juga memfasilitasi masyarakat yang ingin mewujudkan rumah pertama.

Sekda Kota Bogor, Syarifah Sofiah mengatakan, sandang, pangan, papan itu merupakan kebutuhan yang sangat esensial.

Salah satu penyumbang inflasi terbesar, lanjut Syarifah, pada umumnya adalah dari sektor transportasi dan sewa rumah, sehingga kegiatan ini kata Syarifah, bisa menjadi upaya dalam menangani inflasi.

Tak hanya itu, di Kota Bogor kata Syarifah, kebutuhan hunian akan menjadi sangat tinggi, karena 35 persen atau sekitar 250 ribu jiwa warga Kota Bogor berada di usia produktif 25 sampai 35 tahun.

“Usia produktif ini akan tumbuh menjadi keluarga baru dan memerlukan rumah-rumah baru,” ujarnya.

Ia menyadari bahwa hampir diseluruh kota, sudah tidak lagi banyak area untuk membangun hunian baru.

Untuk itu, lanjut Syarifah, kini sudah banyak pengembabgan hunian dengan konsep vertikal atau hunian subsidi yang berada di wilayah perbatasan kabupaten/kota.

Kondisi itu kata Syarifah, harus disikapi dengan sistem transportasi yang baik untuk memudahkan mobilitas masyarakat.

Dari sisi transportasi pendukung mobilitas penduduk dan aktivitas masyarakat dari tempat tinggal ke lokasi kerja atau tempat lainnya. Pemkot Bogor sudah memiliki berbagai program transportasi mulai dari rerouting angkutan kota menjadi bus, transportasi massal jenis bus, trem dan sebagainya.

Baca Juga:  Pengabdian Mahasiswa PKn UPI Pada Warga Desa Indragiri Rancabali Bandung

Bahkan, saat ini transportasi Bis Kita di Bogor menjadi yang terbaik dari sisi jumlah penumpang.

“Artinya warga sudah mulai percaya terhadap program transportasi yang dijalankan pemerintah. Sehingga ke depan transportasi ini akan diciptakan senyaman mungkin bagi masyarakat, termasuk keberadaan perumahannya,” katanya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *