Bima Arya Gandeng Forkopimda Hadapi Penataan Pasar dan PKL

Dandim 0606/Kota Bogor, Kapolresta Bogor Kota, Danrem 061/SK, Wali Kota Bogor, Anggota DPRD Kota Bogor, Kajari Kota Bogor Sekda Kota Bogor.

Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya menggandeng unsur pimpinan Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor untuk percepatan penataan pasar dan pedagang kaki lima (PKL). Hal ini dilakukan untuk mewujudkan Kota Bogor yang lebih tertib dan nyaman.

Dalam rapat koordinasi yang digelar di Aula Pagar Betis Korem 061/Suryakancana, Jumat (22/9/2023), Bima Arya menjelaskan bahwa penataan pasar dan PKL merupakan salah satu program prioritas Pemerintah Kota Bogor.

“Penataan pasar dan PKL ini sifatnya permanen dan berkelanjutan. Harapan kami para pedagang bisa memahaminya,” kata Bima Arya.

Bima Arya menyebutkan bahwa penataan pasar dan PKL akan dilakukan di beberapa lokasi, yaitu Pasar Jambu Dua, Pasar Sukasari, TPS Mawar, dan Pasar Devris. Untuk lahan parkir yang terdampak, rencananya akan digeser.

“Kami mohon dukungannya untuk koordinasi dan konsolidasi di lapangan terkait opsi relokasi, membangun komunikasi serta antisipasi jika opsi yang ada tidak berjalan sesuai rencana,” kata Bima Arya.

Dalam rapat tersebut, Danrem 061/Suryakancana, Brigjen TNI Anan Nurakhman, menyampaikan dukungannya terhadap penataan pasar dan PKL di Kota Bogor.

“Dibutuhkan ketegasan, sosialisasi dan kerja sama yang lebih intens lagi,” kata Brigjen TNI Anan Nurakhman.

Kapolresta Bogor Kota, Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso, juga menyampaikan dukungannya. Ia berharap agar pendekatan persuasif lebih dikedepankan.

“Mengingat kondisi yang ada saat ini dan menjaga keamanan serta ketertiban kota,” kata Kombes Pol Bismo Teguh Prakoso.

Dandim 0606 Kota Bogor, Kolonel Inf Fikri Ferdian, menekankan pentingnya pengawasan, komitmen, integritas dan konsistensi dalam melaksanakan sosialisasi.

“Sosialisasi yang disampaikan harus sesuai dengan kebijakan dan rencana utama,” kata Kolonel Inf Fikri Ferdian.

Kajari Kota Bogor, Waito Wongateleng, menambahkan bahwa dibutuhkan kepastian kesiapan tempat relokasi yang didukung sarana prasarana.

“Pengawasan, komitmen pendisiplinan dan penegakkan diperlukan agar kendala yang muncul tidak terulang lagi di lokasi pembangunan,” kata Waito Wongateleng.

Bima Arya mengatakan bahwa semua sudah ada skenario dan masih berikhtiar untuk memaksimalkan komunikasi dan sosialisasi opsi pengelolaan pasar dengan simpul pedagang yang ada.

“Bagus jika Forkopimda Kota Bogor turun bersama-sama untuk sosialisasi lebih maksimal dan menunjukkan keseriusan,” kata Bima Arya. (Red)

Editor & Penerbit: Den.Mj

Exit mobile version