Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Wali Kota Bogor Bima Arya didampingi Plt Direktur utama (Dirut) Perumda Pasar Pakuan Jaya, Agustian Syah, melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke Pasar Kebon Kembang dan Bogor Junction pada Rabu (21/2/2024) untuk memantau harga dan stok beras. Hasilnya, harga beras medium terpantau naik menjadi Rp 16 ribu per liter dari harga normal Rp 13 ribu.
Bima Arya mengungkapkan bahwa kenaikan harga beras sudah terjadi selama tiga bulan terakhir secara bertahap. Ia menduga kenaikan ini disebabkan oleh panen yang terlambat akibat musim kemarau panjang.
“Stoknya ada, tapi harganya naik. Berharap bisa turun lagi seiring dengan panen raya yang akan segera dimulai,” kata Bima Arya.
Operasi Pasar dan Pembatasan Pembelian
Untuk mengendalikan harga beras di pasaran, agar tidak ada lonjakan drastis dan ketersediaan tetap terjaga, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor juga rutin melakukan operasi pasar, yang dilakukan oleh Dinas Koperasi Usaha Kecil dan Menengah, Perdagangan dan Perindustrian (Dinkukmdagin) Kota Bogor bekerjasama dengan Bulog, agar konsumen mendapatkan harga beras yang lebih terjangkau.
Diantaranya operasi pasar yang sudah dilaksanakan di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah.
“Jadi kita alokasikan beras. Kita minta khusus ke Kepala Bulog akan dilakukan operasi pasar untuk lebih membantu para konsumen mendapatkan harga lebih terjangkau, terutama di pasar tradisional,” katanya.
Sementara itu, di Yogya Bogor Junction, sempat terjadi kekosongan stok beras selama beberapa hari. Stok beras baru datang pada Selasa (20/2) kemarin, namun jumlahnya masih terbatas.
Pihak mal pun membatasi pembelian beras hanya 1 kemasan dengan isi 5 kilogram per konsumen untuk mencegah adanya trader dan memastikan semua konsumen mendapatkan beras.
Regional Manager Yogya area Bogor Jakarta, Endang Yudi mengatakan distribusi beras yang ada tiba pada Selasa (20/2) kemarin sore, setelah sempat kosong selama beberapa hari lalu.
“Dan itu pun kalau kita lihat hanya ada dua brand, anak raja sama topi koki, biasanya ada banyak brand,” ujarnya.
Kekhawatiran Konsumen dan Harapan Normalisasi
Lia, salah satu pembeli di Yogya Bogor Junction, mengeluhkan kenaikan harga dan keterbatasan stok beras. Ia berharap pemerintah dapat segera mengatasi masalah ini agar harga beras kembali normal dan masyarakat bisa mendapatkan beras dengan mudah.
“Saya sudah ke beberapa supermarket, di setiap supermarket cuma boleh beli 1 dibatasi hanya 5 kilogram. Saya satu rumah ada 5 orang, kan ini mau puasa juga,” ujar Lia.
Sidak yang dilakukan Bima Arya menunjukkan respon cepat pemerintah dalam mengatasi masalah kenaikan harga beras. Diharapkan dengan berbagai upaya yang dilakukan, harga beras dapat segera kembali normal dan masyarakat tidak perlu khawatir akan ketersediaan bahan pangan pokok ini. (DR)
HargaBeras #SidakPasar #OperasiPasar #KetahananPangan
Editor & Penerbit: Den.Mj