Sorotrakyat.com | Batang – Siapa sangka, di tengah hiruk pikuk pembangunan fisik dalam program TMMD Reguler ke-121 di Desa Pacet, Kecamatan Reban, Kabupaten Batang, tersembunyi kisah unik tentang transportasi. Dump truck, kendaraan berat yang biasa digunakan untuk mengangkut material bangunan, mendadak bertransformasi menjadi “angkot” dadakan bagi para Satgas TMMD dan warga setempat.
Medan yang cukup ekstrem dengan jarak tempuh sekitar 3,5 kilometer menuju lokasi TMMD membuat para pekerja proyek ini harus berpikir kreatif. Agar tenaga mereka tidak terkuras habis saat perjalanan pulang pergi, mereka pun sepakat untuk menitipkan kendaraan pribadi di lereng bukit terdekat.
Namun, masalah baru muncul: bagaimana cara mencapai lokasi TMMD dengan cepat dan efisien setelah seharian berjibaku dengan pekerjaan fisik? Jawabannya sederhana namun efektif: memanfaatkan dump truck yang telah kosong setelah mengangkut material.
“Setelah selesai membongkar material, dump truck yang biasanya digunakan untuk mengangkut pasir atau batu, kami manfaatkan untuk mengantar para Satgas dan warga pulang pergi,” ujar Danki Satgas Lettu Inf Jaenal Arifin.
Bagi para pekerja, tumpangan dump truck ini ibarat oase di tengah gurun. “Perjalanan dari pemukiman warga ke lokasi TMMD cukup melelahkan. Dengan adanya dump truck ini, kami bisa menghemat tenaga dan tiba di rumah dengan lebih cepat,” tutur Tarmuji, salah satu warga Desa Pacet yang ikut terlibat dalam TMMD. (DR)
Editor & Penerbit: Den.Mj