Bogor Cerdas: Dedie Rachim Resmikan 4 Sekolah Baru, Merger 23 Sekolah Jadi Solusi Kekurangan Guru

Terobosan Pendidikan Bogor: Sekolah Baru Diresmikan, Subsidi Pendidikan Menanti Siswa Kurang Mampu

sorotrakyat.com | Kota Bogor –Sembilan bulan setelah dilantik, pasangan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim dan Jenal Mutaqin, langsung tancap gas. Fokus utama mereka adalah memastikan visi-misi berjalan, khususnya pada pilar Bogor Cerdas yang merupakan bagian krusial dari visi besar Bogor Beres Bogor Maju. Tujuannya: membangun Kota Bogor dengan pemerataan infrastruktur berbasis teknologi dan tata kelola yang efektif.

Hingga Desember 2025, komitmen untuk mengatasi kesenjangan rasio sekolah telah membuahkan hasil signifikan. Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor telah membangun dua unit sekolah baru tingkat SMP dan dua bangunan baru SD dengan konsep satu atap/terpadu: SMPN 22 yang terintegrasi dengan SDN Duta Pakuan. SMPN 23 yang terintegrasi dengan SDN Cimahpar 3.

banner 325x300

Wali Kota Bogor, Dedie A. Rachim, menegaskan bahwa pembangunan ini adalah komitmen nyata dalam melakukan pemerataan rasio dan jumlah sekolah yang memadai.

“Sehingga kehadiran sekolah baru ini paling tidak bisa mengakomodir kebutuhan warga, khususnya warga yang ada di sekitar sekolah masing-masing,” ucapnya usai meresmikan SDN Duta Pakuan, Kamis (11/12/2025).

Lebih lanjut, Pemkot Bogor melalui Dinas Pendidikan (Disdik) juga telah melakukan revitalisasi, pembangunan ruang kelas baru, rehabilitasi, pemeliharaan sarana prasarana, serta perbaikan di total 92 sekolah negeri. Bahkan, perjuangan untuk mendapatkan anggaran tambahan dari Kemendikdasmen berhasil, dengan dialokasikannya kegiatan rehabilitasi dan revitalisasi ruangan serta penambahan sarana prasarana di 15 sekolah lainnya.

Menghapus stigma ‘sekolah favorit’ melalui pemerataan mutu, Dedie Rachim menyatakan bahwa fokus peningkatan fasilitas sarana dan prasarana ini bertujuan untuk menghapus anggapan mengenai “sekolah favorit” di mata masyarakat. Pemerataan pembangunan infrastruktur dan fasilitas menjadi kunci agar setiap sekolah memiliki standar yang tinggi.

Baca Juga:  Ketua DPRD Kota Bogor Berharap Sinergi dan Kolaborasi Seluruh Anak Negeri Semakin Kuat

Selain infrastruktur fisik, misi Bogor Cerdas juga berfokus pada perluasan akses pendidikan formal yang merata, terjangkau, berkelanjutan, dan berkeadilan. Ini mencakup pemberdayaan lembaga pendidikan nonformal.

Tantangan kekurangan guru, di mana jumlah guru pensiun tidak sebanding dengan pengangkatan yang merupakan kewenangan pusat, ditangani dengan langkah strategis. Pada tahun 2025, Pemkot Bogor melakukan merger di 23 sekolah.

“Jadi program merger mau tidak mau tetap kita laksanakan ke depan, sambil terus kita petakan dan hitung kembali rasio jumlah SD dan SMP negeri di bawah kewenangan Pemkot Bogor,” ujar Dedie.

Langkah ini, bersama dengan pemetaan menyeluruh, bertujuan untuk mendorong lama rata-rata sekolah di Kota Bogor dari 11 tahun menjadi target 12 tahun.

Kabar baik lainnya, Pemkot Bogor berencana memberikan subsidi biaya pendidikan kepada anak-anak dari keluarga tidak mampu mulai tahun depan. Bantuan ini tidak hanya untuk sekolah negeri, tetapi juga di sekolah swasta, yang akan dibantu oleh APBD Kota Bogor.

Wakil Wali Kota Bogor, Jenal Mutaqin, meyakini bahwa penambahan sekolah baru ini akan meningkatkan kualitas pendidikan secara keseluruhan.

Untuk pendidikan tingkat atas, Jenal Mutaqin menyebut bahwa Pemkot Bogor akan berupaya menambah dua SMA negeri pada tahun depan melalui anggaran Pemerintah Provinsi Jawa Barat. “Kita di Pemkot Bogor hanya berkewajiban mencari lahannya saja. Ikhtiar itu terus kita lakukan untuk memajukan pendidikan di Kota Bogor,” tutupnya. (FY)

#BogorCerdas #PendidikanKotaBogor #DedieRachim #JenalMutaqin #BogorBeresBogorMaju #SekolahBaru #RevitalisasiSekolah #PemerataanPendidikan #DisdikkotaBogor #KotaBogor

Editor & Penerbit: Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *