Kota Bogor Raih Anugerah Siddhakarya Jawa Barat Kategori Unggul

Sorotrakyat.com | Bandung – Kota Bogor kali ini meraih Anugerah Siddhakarya Jawa Barat 2022 sebagai Pembina Perusahaan Kategori Unggul.

Penghargaan tersebut diberikan langsung oleh Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum yang diterima Asisten Perekonomian dan Pembangunan (Asperbang) Setda Kota Bogor, Dody Ahdiat didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Bogor, Elia Buntang di Aula Barat Gedung Sate, Kota BandungBima Arya Sabet Anugerah Siddhakarya Jawa Barat Kategori Unggul, Selasa (13/12/2022).

banner 325x300

Kepala Disnaker Kota Bogor, Elia Buntang menyebut, tahun ini PT Boehringer yang masuk dalam penilaian. Banyak aspek yang menjadi penilaian, seperti manajemen, perlindungan terhadap tenaga kerja, pemberian fasilitas kesejahteraan karyawannya, pernah ada perselisihan atau tidak dan indikator lainnya.

“Jadi mulai dari tempat kerja hingga penanganan Covid-19 dinilai tim Jawa Barat. Ternyata PT Boehringer ini salah satu penyedia obat Covid-19, terutama untuk memacu jantung. Kenapa dia terpilih, itu salah satunya. Pak wali masuk kategori pembina unggul,” kata Elia.

Untuk pembinaan perusahaan selama ini, pihaknya telah melakukan monitoring pernah ada perselisihan atau tidak hingga kontribusi perusahaan bagi karyawannya seperti apa.

“Mereka (PT Boehringer) dipilih dari tim penilai dari provinsi,” jelasnya.

Sebelum masa pandemi kata Elia, angka pengangguran di Kota Bogor berdasarkan BPS berada di angka sekitar 10 persen. Namun saat diterpa pandemi Covid-19, jumlahnya meningkat sekitar 11 persen.

“Di masa economy recovery ini Kota Bogor mayoritas sektor jasa, jadi tidak terlalu terdampak global, tidak seperti Bandung yang banyak PHK. Kalau di Kota Bogor paling habis kontrak,” sebutnya.

Namun disisi lain, berbagai upaya dilakukan Pemkot Bogor untuk terus menekan angka pengangguran. Mulai dari kegiatan padat karya, hingga bursa kerja atau job fair.

Baca Juga:  Perumda Trans Pakuan Kota Bogor Dalam Pusaran Badai PHI Bandung

“Program kami melakukan pelatihan di BLK, meski anggarannya kecil. Namun kami mendapatkan kegiatan dari pusat di BLK. Ada 18 paket, satu paket 16 orang,” sebutnya.

Elia menjelaskan, di program padat karya dari anggaran penanganan dampak inflasi (kenaikan BBM) mampu memberikan pekerjaan sementara bagi 3.196 orang dengan nilai anggaran Rp 5,1 Miliar.

“Jadi mereka bekerja 10 hari mendapatkan upah Rp 1,2 juta dipotong iuran BPJS Kesehatan dan Ketenagakerjaan. Hanya dipotong Rp 16.800,” ujarnya. (Red)

Editor & Penerbit : Den.Mj

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *