Sorotrakyat.com | Kota Bogor –Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor merancang kegiatan Ladies Program yang merupakan agenda khusus untuk para istri kepala daerah yang hadir pada Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kebun Raya Bogor, Jumat (3/12/2021).
Sebanyak 22 istri kepala daerah ini melakukan kegiatan Ecoprint bersama Arae Ecoprint didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yantie Rachim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, kebersamaan dengan istri kepala daerah selalu menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan apapun kegiatannya. Di kesempatan ini Istri Wali Kota Bogor mengajak sekaligus mengajarkan pelatihan Ecoprint. Bukan tanpa alasan, saat ini banyak ibu-ibu yang menyukai Ecoprint.
“Kami mengajak ibu-ibu untuk melihat proses pembuatannya dan memberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannya,” ujar Yane.
Yane menuturkan, bahan-bahan pembuatan Ecoprint sudah disediakan Arae Ecoprint. Para istri kepala daerah kemudian dibagi kelompok. Berbekal bahan pashmina polos kemudian di motif sesuai selera masing-masing. Karya yang dihasilkan murni hasil dari pemikiran dua orang di dalam satu tim.
“Seperti saya berpasangan dengan ibu Bupati Siak, jadi ini motif hasil pemikiran saya dengan Ibu Bupati,” terangnya.
Hasil Ecoprint yang sudah selesai, lanjut Yane, bisa dibawa pulang masing-masing sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, istri-istri kepala daerah yang turut hadir di pelatihan merasa senang apalagi Arae Ecoprint merupakan pengrajin kebanggaan Kota Bogor yang sudah bersertifikat se-Asia Tenggara dalam melakukan pelatihan.
“SDM kebanggaan Kota Bogor karena sudah diundang di berbagai kota/kabupaten se-Indonesia dan bulan depan akan ada tamu dari Malaysia,” imbuhnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disparbud Kota Bogor, Marissa mengatakan, kegiatan Ecoprint dari Arae yang merupakan singkatan dari Anita Rahman Ecocraft ini berkembang pesat sejak Arae memenangkan lomba desain sutra ecoprint terbaik se-Jabodetabek dan berhasil dilelang saat itu juga dengan harga Rp 15 juta.
“Arae sendiri memiliki makna harapan usaha rae yang bisa memberi kebahagian dan kasih sayang untuk masyarakat, yang dipresentasikan dalam sebuah produk yang ramah lingkungan dan berdampak baik terhadap sosial,” ujar Marissa.
Marissa menuturkan, Arae menawarkan berbagai varian produk mulai dari lembaran kain, ready to wear dan aksesoris pendukung seperti tas, clutch dan sejenisnya, dengan harga Rp 120 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung jenis bahan dan desain.
Di acara ini, para istri kepala daerah diajak membuat pola kain dari tanaman. Setelah itu, berkeliling kebun raya mengunjungi stand pameran yang berada di area Bogor Creative Center (BCC).
“Di gedung eks Bakorwil dipamerkan lukisan-lukisan para seniman dan budayawan serta arsip dan perpustakaan dari ANRI, sementara pameran yang di BCC terdiri dari 14 kota/kabupaten menampilkan produk unggulan dan kebudayaan kota masing-masing,” katanya.
22 Istri Kepala Daerah Nikmati Pemandangan KRB Sembari Membuat Ecoprint
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor merancang kegiatan Ladies Program yang merupakan agenda khusus untuk para istri kepala daerah yang hadir pada Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kebun Raya Bogor, Jumat (3/12/2021).
Sebanyak 22 istri kepala daerah ini melakukan kegiatan Ecoprint bersama Arae Ecoprint didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yantie Rachim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, kebersamaan dengan istri kepala daerah selalu menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan apapun kegiatannya. Di kesempatan ini Istri Wali Kota Bogor mengajak sekaligus mengajarkan pelatihan Ecoprint. Bukan tanpa alasan, saat ini banyak ibu-ibu yang menyukai Ecoprint.
“Kami mengajak ibu-ibu untuk melihat proses pembuatannya dan memberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannya,” ujar Yane.
Yane menuturkan, bahan-bahan pembuatan Ecoprint sudah disediakan Arae Ecoprint. Para istri kepala daerah kemudian dibagi kelompok. Berbekal bahan pashmina polos kemudian di motif sesuai selera masing-masing. Karya yang dihasilkan murni hasil dari pemikiran dua orang di dalam satu tim.
“Seperti saya berpasangan dengan ibu Bupati Siak, jadi ini motif hasil pemikiran saya dengan Ibu Bupati,” terangnya.
Hasil Ecoprint yang sudah selesai, lanjut Yane, bisa dibawa pulang masing-masing sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, istri-istri kepala daerah yang turut hadir di pelatihan merasa senang apalagi Arae Ecoprint merupakan pengrajin kebanggaan Kota Bogor yang sudah bersertifikat se-Asia Tenggara dalam melakukan pelatihan.
“SDM kebanggaan Kota Bogor karena sudah diundang di berbagai kota/kabupaten se-Indonesia dan bulan depan akan ada tamu dari Malaysia,” imbuhnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disparbud Kota Bogor, Marissa mengatakan, kegiatan Ecoprint dari Arae yang merupakan singkatan dari Anita Rahman Ecocraft ini berkembang pesat sejak Arae memenangkan lomba desain sutra ecoprint terbaik se-Jabodetabek dan berhasil dilelang saat itu juga dengan harga Rp 15 juta.
“Arae sendiri memiliki makna harapan usaha rae yang bisa memberi kebahagian dan kasih sayang untuk masyarakat, yang dipresentasikan dalam sebuah produk yang ramah lingkungan dan berdampak baik terhadap sosial,” ujar Marissa.
Marissa menuturkan, Arae menawarkan berbagai varian produk mulai dari lembaran kain, ready to wear dan aksesoris pendukung seperti tas, clutch dan sejenisnya, dengan harga Rp 120 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung jenis bahan dan desain.
Di acara ini, para istri kepala daerah diajak membuat pola kain dari tanaman. Setelah itu, berkeliling kebun raya mengunjungi stand pameran yang berada di area Bogor Creative Center (BCC).
“Di gedung eks Bakorwil dipamerkan lukisan-lukisan para seniman dan budayawan serta arsip dan perpustakaan dari ANRI, sementara pameran yang di BCC terdiri dari 14 kota/kabupaten menampilkan produk unggulan dan kebudayaan kota masing-masing,” katanya.
22 Istri Kepala Daerah Nikmati Pemandangan KRB Sembari Membuat Ecoprint
Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bogor merancang kegiatan Ladies Program yang merupakan agenda khusus untuk para istri kepala daerah yang hadir pada Kongres ke-V Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI) di Kebun Raya Bogor, Jumat (3/12/2021).
Sebanyak 22 istri kepala daerah ini melakukan kegiatan Ecoprint bersama Arae Ecoprint didampingi Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian dan Wakil Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor Yantie Rachim.
Ketua Tim Penggerak PKK Kota Bogor, Yane Ardian mengatakan, kebersamaan dengan istri kepala daerah selalu menjadi pengalaman yang sangat menyenangkan apapun kegiatannya. Di kesempatan ini Istri Wali Kota Bogor mengajak sekaligus mengajarkan pelatihan Ecoprint. Bukan tanpa alasan, saat ini banyak ibu-ibu yang menyukai Ecoprint.
“Kami mengajak ibu-ibu untuk melihat proses pembuatannya dan memberikan pengalaman turut dalam proses pembuatannya,” ujar Yane.
Yane menuturkan, bahan-bahan pembuatan Ecoprint sudah disediakan Arae Ecoprint. Para istri kepala daerah kemudian dibagi kelompok. Berbekal bahan pashmina polos kemudian di motif sesuai selera masing-masing. Karya yang dihasilkan murni hasil dari pemikiran dua orang di dalam satu tim.
“Seperti saya berpasangan dengan ibu Bupati Siak, jadi ini motif hasil pemikiran saya dengan Ibu Bupati,” terangnya.
Hasil Ecoprint yang sudah selesai, lanjut Yane, bisa dibawa pulang masing-masing sebagai kenang-kenangan. Menurutnya, istri-istri kepala daerah yang turut hadir di pelatihan merasa senang apalagi Arae Ecoprint merupakan pengrajin kebanggaan Kota Bogor yang sudah bersertifikat se-Asia Tenggara dalam melakukan pelatihan.
“SDM kebanggaan Kota Bogor karena sudah diundang di berbagai kota/kabupaten se-Indonesia dan bulan depan akan ada tamu dari Malaysia,” imbuhnya.
Kepala Bidang Ekonomi Kreatif (Ekraf) Disparbud Kota Bogor, Marissa mengatakan, kegiatan Ecoprint dari Arae yang merupakan singkatan dari Anita Rahman Ecocraft ini berkembang pesat sejak Arae memenangkan lomba desain sutra ecoprint terbaik se-Jabodetabek dan berhasil dilelang saat itu juga dengan harga Rp 15 juta.
“Arae sendiri memiliki makna harapan usaha rae yang bisa memberi kebahagian dan kasih sayang untuk masyarakat, yang dipresentasikan dalam sebuah produk yang ramah lingkungan dan berdampak baik terhadap sosial,” ujar Marissa.
Marissa menuturkan, Arae menawarkan berbagai varian produk mulai dari lembaran kain, ready to wear dan aksesoris pendukung seperti tas, clutch dan sejenisnya, dengan harga Rp 120 ribu hingga Rp 5 juta, tergantung jenis bahan dan desain.
Di acara ini, para istri kepala daerah diajak membuat pola kain dari tanaman. Setelah itu, berkeliling kebun raya mengunjungi stand pameran yang berada di area Bogor Creative Center (BCC).
“Di gedung eks Bakorwil dipamerkan lukisan-lukisan para seniman dan budayawan serta arsip dan perpustakaan dari ANRI, sementara pameran yang di BCC terdiri dari 14 kota/kabupaten menampilkan produk unggulan dan kebudayaan kota masing-masing,” katanya. (red)
Editor & Penerbit : Den.Mj