Sorotrakyat.com | Kota Bogor – Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor, Hanafi, baru-baru ini menegaskan urgensi optimalisasi pemanfaatan setiap jengkal lahan pertanian yang masih tersisa di wilayahnya. Penekanan ini disampaikan sebagai langkah strategis dalam menjaga keberlanjutan pangan di tingkat lokal sekaligus memperkokoh ketahanan pangan Kota Bogor secara keseluruhan.
Pernyataan tersebut dilontarkan Hanafi saat menghadiri acara Panen Raya Perdana hasil pertanian hortikultura yang berlangsung di lahan demplot Training and Teaching Site (TTS) yang berlokasi di Taman Tanah Sareal, Jalan Sholeh Iskandar, Kota Bogor, pada Rabu (23/4/2025). Kehadiran Pj Sekda dalam acara ini menggarisbawahi komitmen Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor terhadap sektor pertanian, meskipun di tengah keterbatasan lahan.
Dalam sambutannya, Hanafi mengungkapkan fakta bahwa luas lahan pertanian di Kota Bogor saat ini hanya mencakup sekitar 10 persen dari total luas wilayah kota. Ia menggambarkan keberadaan lahan pertanian di tengah hiruk pikuk perkotaan sebagai “surga yang tersisa” yang memiliki nilai strategis dan oleh karena itu, mutlak untuk dijaga kelestariannya. Lebih lanjut, ia menyoroti betapa krusialnya upaya mempertahankan praktik pertanian berkelanjutan di tengah tekanan urbanisasi yang semakin kuat.
Apresiasi khusus disampaikan Hanafi kepada Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) yang telah mengambil inisiatif menjadikan lahan TTS sebagai model percontohan pertanian perkotaan. Selain itu, lahan ini juga difungsikan sebagai pusat edukasi pertanian bagi masyarakat luas, sehinggatransfer pengetahuan dan keterampilan di bidang pertanian dapat berjalan efektif.
“Lahan pertanian di Kota Bogor memang terbatas, namun justru kondisi inilah yang menuntut kita untuk memanfaatkannya secara maksimal. Langkah IWAPI menjadikan lahan terbatas ini sebagai contoh nyata adalah inspiratif, membuktikan bahwa dengan pengelolaan yang baik dan konsisten, lahan sekecil apapun dapat memberikan manfaat yang signifikan,” ungkap Hanafi dengan nada optimis.
Lebih lanjut, Hanafi menekankan bahwa sinergi dan kolaborasi yang erat antara pemerintah daerah dan berbagai organisasi masyarakat, termasuk IWAPI, memegang peranan vital dalam memperkuat fondasi ketahanan pangan Kota Bogor. Ia menyinggung pengalaman selama masa pandemi Covid-19, di mana Pemkot Bogor secara aktif mendorong gerakan urban farming dan pemanfaatan pekarangan rumah sebagai salah satu strategi untuk memastikan ketahanan pangan di tingkat keluarga.
“Kami sangat berharap gerakan positif seperti ini dapat terus direplikasi dan diikuti oleh seluruh elemen masyarakat. Lahan sekecil apapun yang dimiliki, jika dimanfaatkan dengan baik, setidaknya dapat membantu memenuhi kebutuhan pangan rumah tangga,” imbuhnya.
Sementara itu, Wakil Ketua Umum Bidang Pertanian Dewan Pimpinan Pusat (DPP) IWAPI, Susi Andrianis, menyampaikan pandangannya bahwa kegiatan panen raya perdana ini bukan sekadar perayaan hasil panen. Lebih dari itu, ia melihatnya sebagai simbol harapan baru menuju pembangunan sektor pertanian yang lebih mandiri, inklusif, dan berkelanjutan. Ia secara khusus menyoroti peran penting perempuan pelaku usaha dan petani dalam mewujudkan visi tersebut.
“Panen yang kita saksikan hari ini adalah bukti nyata bahwa kemajuan sektor pertanian memerlukan dorongan dan kerja sama dari berbagai pihak. Tidak mungkin hanya satu pihak yang bergerak. Kita harus bergandengan tangan untuk mencapai tujuan bersama,” tegas Susi.
Pada kesempatan yang sama, IWAPI juga melakukan penandatanganan kontrak payung kemitraan benih pertanian dengan PT BISI International Tbk. Langkah strategis ini bertujuan untuk memastikan ketersediaan benih berkualitas bagi para petani. Selain itu, IWAPI juga menjalin kerja sama strategis dengan Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia Bidang Pertanian. Kolaborasi ini diharapkan dapat memperkuat sinergi antar sektor dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan nasional yang lebih kokoh.
Rangkaian acara kemudian ditutup dengan kegiatan panen hasil pertanian hortikultura secara simbolis. Momen ini menjadi representasi keberhasilan kolaborasi yang terjalin harmonis antara IWAPI dan Pemkot Bogor dalam upaya memberdayakan lahan pertanian di tengah kawasan perkotaan, sebuah langkah konkret untuk menjaga “surga yang tersisa” demi masa depan pangan yang lebih terjamin.
(DR)
Editor & Penerbit: Den.Mj